BeritaHits.id - Putra Presiden wilayah Chechnya Rusia, Ramzan Kadyrov, tengah menjadi buah bibir publik internasional, setelah terekam video menganiaya tahanan kasus pembakaran Al Quran.
Publik terbelah antara yang pro maupun kontra, setelah video penganiayaan itu diunggah sendiri oleh Ramzan Kadyrov ke media-media sosial.
Mengutip Euronews, Rabu (27/9/2023), penganiayaan itu sendiri sebenarnya terjadi pada tahun 2023. Namun, Kadyrov baru kekinian mengunggahnya sembari menyatakan kebanggaannya.
Dalam unggahannya di Telegram, Kadyrov membagikan video putranya yang tengah memukuli seorang tahanan kasus pembakaran Alquran.
Pada video, tampak seorang lelai berpakaian khaki tengah menendang serta menampar seorang pria yang duduk di kursi, sebelum melemparkannya ke tanah.
Kadyrov, yang berusia 46 tahun dan sering disebut sebagai "anjing gila Putin", mengatakan bahwa ia merilis video tersebut untuk mengklarifikasi apakah kejadian tersebut benar-benar terjadi.
"Dia memukulinya, dan dia melakukan hal yang benar," ujar Kadyrov.
Tak hanya itu, Kadyrov juga menambahkan bahwa "Siapa pun yang melanggar kitab suci apa pun harus dihukum dengan keras."
Menurut laporan, tahanan tersebut adalah Nikita Zhuravel, yang telah mengeluh tentang penganiayaan tersebut kepada pejabat Rusia.
Baca Juga: 3 Cara Nonton Video Viral Yandex di Chrome Kualitas HD dan No Sensor
Kadyrov, seperti ayahnya, memimpin Chechnya dengan tangan besi dan mendapatkan dana yang berlimpah dari Putin.
Chechnya adalah bagian yang bergejolak di Rusia selatan di wilayah Kaukasus. Setelah pembubaran Uni Soviet pada 1991, populasi Muslim mayoritas di sana mencoba memisahkan diri dan mendirikan negara mereka sendiri.
Ini menyebabkan dua perang mengerikan pada tahun 90-an, yang berakhir dengan Moskow mengambil alih kontrol atas wilayah tersebut.
Pasukan Chechnya dilaporkan berada di Ukraina, dan diduga digunakan untuk mengeksekusi tentara Rusia yang memberontak, serta mengintimidasi warga sipil Ukraina.
Pada bulan Oktober, Kadyrov mengklaim telah mengirim ketiga putranya, berusia 14, 15, dan 16 tahun, untuk bertempur bersama pasukan Rusia di garis depan di Ukraina.
Komisioner Hak Asasi Manusia Rusia, Tatiana Moskalkova, telah menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap pemimpin Chechnya tersebut, meskipun secara terbatas.
Berita Terkait
-
3 Cara Nonton Video Viral Yandex di Chrome Kualitas HD dan No Sensor
-
Viral Siswa Bacok Guru di Demak Gegara Dapat Nilai Jelek, Publik Geram Usai Lihat Kondisi Guru
-
Cekcok, Warga Perumahan di Pekanbaru Tolak Pemasangan Jaringan Internet
-
Cerita Pemotor Berpapasan Mobil Besar di Jalan Lintas Sumatera: Gak Minggir Kena Hantam
-
Tak Paham Bahasa dan Adat, Warga AS Arthur Leigh Welohr Tusuk Mertuanya di Kota Banjar
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!