Profil Krishna Murti, Polisi yang Disebut Paksa Jessica Ngaku Bunuh Mirna

BeritaHits.id - Media sosial belakangan dibuat heboh dengan film dokumenter Netflix dengan judul Ice Cold: Murder, Coffe, and Jessica Wongso. Film dokumenteritu mengulas tentang kasus kopi sianida yang merenggut nyawa Wayan Mirna Salihin pada 2016 lalu.

Sejak dokumenter tersebut dirilis, sosok Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti ikut terseret. Saat kasus itu berlangsung, Krishna menjabat sebagai Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya.

Krishna bertugas menangani dan menguak kasus yang cukup kontroversial tersebut.

Jessica bahkan pernah menyebutkan bahwa dirinya dipaksa Krishna untuk mengaku bahwa dirinya membunuh Mirna.

Baca Juga: Ayah Mirna Minta Maaf, Buat Pengakuan Mengejutkan di Depan Makam Putrinya

"Dan dia juga ajak saya ngomong katanya ‘Mendingan kamu ngaku palingan kamu dihukum 7 tahun dan dipotong ini itu jadi sebentar, saya juga tidak akan kasih kamu dihukum seumur hidup atau mati," kata Jessica sambil menirukan perkataan Krishna dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, (28/9/2016).

Soal Krishna Murti, berikut profil lengkapnya:

Polisi yang akrab dengan panggilan KM tersebut lahir di Ambon, 15 Januari 1970 dan sejak lahir beragama Islam. Krishna sendiri merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1991.

Lulus dari pendidikan Akpol pada 1992, Krishna bertugas sebagai Kapolsek Randudongkal Polres Pemalang.

Kemudian tahun 1997, Krishna ditugaskan di Polwiltabes Surabaya. Secara beruntun, Krishna Murti ditugaskan menjadi Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara pada 2005, Wakapolres Depok pada 2006 lalu. Kapolres Pekalongan 2011. Empat tahun kemudian ia pindah ke Jakarta dan ditugaskan menjadi Sespri Kapolda Metro Jaya.

Baca Juga: Ayah Mirna Salihin Ungkap Jessica Wongso Ogah Ditemui di Penjara: Dia Teriak-Teriak, Gila!

Karirnya mulai menanjak hingga akhirnya Khrisna cukup populer di kalangan publik pada tahun 2016 saat ia menjabat sebagai Direskrimum Polda Metro Jaya. Pria kelahiran Ambon tersebut viral usai terlibat aksi tembak-menembak pada insiden Bom Sarinah.