Hotman Paris Cecar Ayah Mirna Soal Tudingan Jessica Cemburu ke Anaknya, Edi Darmawan: Ini Naluri Ayah!

BeritaHits.id - Difilmkan oleh Netflix, kasus Jessica Wongso kembali ramai diperbincangkan. Video-video lama terkait kasus kontroverisal itu kembali mencuat ke publik.

Salah satunya saat pengacara kondang Hotman Paris mencecar beberapa pernyataan pada ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin. Hal ini terjadi saat keduanya sama-sama datang ke acara Indonesia Lawyer Club tahun 2016 lalu.

"Pertanyaan saya begini pak, bapak tadi mengatakan, setelah kawin baru mati. Kalau tidak salah berarti sekiranya tidak kawin tidak mati atau meninggal," tanya Hotman Paris.

"Boleh saya jawab? itu naluri Ayah," jawab Edi singkat.

Baca Juga: Tidak Ada Bukti Telak, Hotman Paris Sebut di Luar Negeri Jessica Wongso Tak Bisa Divonis 20 Tahun Penjara

Hotman kemudian kembali bertanya bahwa apakah menurut Edi, Jessica marah pada Mirna karena menikah dengan pria pilihannya.

Edi mengaku bahwa dia memiliki analisa bahwa Jessica menyukai Mirna. Bukti-bukti yang dia temukan disebut bakal dibuka di pengadilan. Tak puas, Hotman kemudian kembali mencecar Edi soal bukti tuduhannya tersebut.

"Pertanyaan saya, kalau memang ada faktor ke arah sana sampai terjadi pembunuhan berarti ada komunikasi sebelumnya dari Jessica yang mencurahkan kecemburuannya," tanya Hotman.

"Ada enggak di WA di hp yang mengarah Jessica marah ditinggal kawin. Tadi saya tanya Yudi, Jessica tidak ada kriminal atau mukul apa pun. Apa ada saksi misal Hani, Jessica frustasi atau kirim sms dan lain-lain enggak, ini kan proses panjang kan sampai akhirnta bunuh," cecar Hotman lagi.

Menjawab petanyaan Hotman, Edi menyatakan bahwa dia sempat mengecek ponsel mendiang putrinya.

Baca Juga: Otto Hasibuan Ungkap Jaksa Tak Pernah Uraikan Sianida dalam Tubuh Wayan Mirna

"Ada di WA itu saya lihat di Mirna punya WA, [Jessica WA] 'Mir mau dong gue, enggak dicium sama elu lama nih,' nah kira-kira dunia cewek sama cewek kita kan enggak ngarti. Jadi kira-kira seperti itu. Ada lagi nanti kita buka di pengadilan," kata Edi.