Scroll untuk membaca artikel
Ruth Meliana | Elvariza Opita
Jum'at, 13 Oktober 2023 | 08:40 WIB
Mendagri, Tito Karnavian. (Dok: Kemendagri)

BeritaHits.id - Mendagri Tito Karnavian ikut terseret dalam kasus kopi sianida yang kembali memanas beberapa waktu belakangan. Pasalnya ayah Wayan Mirna Salihin sempat menyebutkan nama Tito sebagai salah satu polisi yang menonton detik-detik Jessica Kumala Wongso diduga memasukkan racun sianida bersamanya.

Yang menjadi sorotan, Edi Darmawan Salihin mengaku sengaja tidak mengeluarkan bukti krusial tersebut di persidangan demi membuat Jessica merasakan suramnya penjara. Hal ini sontak membuat Tito ikut menjadi perbincangan warganet bersama sejumlah nama polisi lain seperti Krishna Murti.

Salah satu yang menyorotinya adalah akun TikTok @curhat_sharing_bareng dan memperlihatkan video wawancara lawas Tito terkait kasus kopi sianida.

Kala itu Tito sudah tidak menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya tetapi masih berpangkat jenderal bintang dua alias Irjen. Tito lalu membahas soal peran Kepolisian Federal Australia (AFP) dalam kasus Jessica.

Baca Juga: Jaksa Shandy Handika Feeling Menang Lawan Otto Hasibuan Saat Tangani Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso

“Jessica saya kira sekarang sudah tahap pemberkasan. Tapi saya kira dapat informasi yang sangat bagus dari Australia, tapi sengaja belum diekspos,” tutur Tito, dikutip pada Kamis (12/10/2023).

“Ada catatan kriminal, di antaranya percobaan bunuh diri. Tapi kita belum ekspos karena terikat dalam MLA dengan Australia, setiap statement dikeluarkan oleh Polri harus ada kesepakatan,” lanjutnya.

Tito memang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya ketika kasus kopi sianida mulai diusut. Namun belakangan publik menyoroti cepatnya kenaikan pangkat Tito lantaran hanya dalam beberapa bulan sudah menjadi jenderal polisi bintang 4 dan menjadi Kapolri.

Karier Kilat Tito Karnavian di Tahun 2016

Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (Netflix)


Sebagai pengingat, kasus kopi sianida terjadi pada 6 Januari 2016 dan saat itu Tito menjadi Kapolda Metro Jaya dengan pangkat Irjen. Selain kopi sianida, kala itu Tito menghadapi sejumlah peristiwa besar, salah satunya teror bom Sarinah yang turut melambungkan nama Krishna Murti.

Baca Juga: Nilai Pernyataan Dr Djaja soal Sianida Mirna Tak Valid, Prof Eddy: Tidak Beda dengan Orang Ngomong di Pinggir Jalan

Lalu per tanggal 14 Maret 2016, Tito mendapat promosi dan menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dengan demikian, Tito mendapatkan penyesuaian kepangkatan menjadi Komjen alias jenderal polisi bintang tiga.

Namun jabatan ini pun tak berjalan lama. Pasalnya Presiden Joko Widodo kemudian menunjuk Tito menjadi calon tunggal Kapolri per tanggal 15 Juni 2016 untuk menggantikan Badrodin Haiti.

Usai melakukan fit and proper test, Komisi III DPR RI menyetujui usulan Jokowi dan Tito resmi dilantik menjadi Kapolri pada 13 Juli 2016. Dengan demikian, hanya dalam 3 bulan pangkat Tito kembali naik menjadi Jenderal penyandang empat bintang.

Kapolri Tito Karnavian saat tiba di Istana Kepresidenan (Suara.com/Ummi HS)

Bila dihitung dari kasus kopi sianida, maka hanya butuh waktu 6 bulan untuk Tito naik pangkat dua tingkat sekaligus dari bintang 2 ke 4. Hal inilah yang kemudian disoroti oleh sejumlah warganet.

Saat kasus ini ternyata masih bintang 2, indikasi memang kemungkinan ngejar pangkat dari kasus ini,” komentar warganet.

Boooo ngorbanin anak orang demi karier. Cuih,” kecam yang lainnya.

Load More