Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla | Dita Alvinasari
Selasa, 24 Oktober 2023 | 14:44 WIB
Ilustrasi Cawapres Mahfud MD. (Suara.com/Ema)

BeritaHits.id - Mahkamah Konstitusi (MK) membentuk Majelis Kehormatan MK (MKMK) sebagai bentuk tindak lanjut setelah adanya laporan terkait dugaan pelanggaran kode etik hakim konstitusi yang dipimpin Anwar Usman.

Terkait dengan pembentukan MKMK yang rencananya beranggotakan Wahiduddin Adams, Jimly Asshiddiqie, dan Bintan R. Saragih, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara.

Ia meminta masyarakat agar tidak terlampau optimis dengan terbentuknya MKMK. Pasalnya, menurutnya jabatan tersebut bisa saja diperjualbelikan.

"Jangan terlalu optimis juga, karena kadang kala siapa yang akan menjadi majelis itu terkadang bisa dibeli dan bisa direkayasa. Kamu yang jadi, kamu yang jadi, kamu yang jadi. Keputusan ini bisa saja terjadi jika situasi pengembangan dan pemenuhan hukum masih seperti sekarang," kata Mahfud.

Baca Juga: Santainya Jokowi Saat Dilaporkan Soal Nepotisme ke KPK: Itu Proses Demokrasi

Pernyataan sosok yang juga menjadi bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 ini lantas disorot oleh salah satu calon anggota MKMK Jimly Asshiddiqqie.

Melalui unggahan di akun X miliknya, Jimly mempertanyakan kebenaran soal pernyataan tersebut, apakah benar dilontarkan oleh Mahfud MD.

"Ya Allah, apa benar ini komentarnya? Sebaiknya diklarifikasi dulu," tulis Jimly dikutip dari akun X-nya @/JimlyAs, Selasa (24/10/2023).

Jimly menyebut jika pernyataan tersebut tidak beradab. Ia juga menilai jika Mahfud MD tidak pantas melontarkan komentar tersebut.

"Kalau benar ini sangat kasihan, tidak beradab. Sangat tidak pantas masih terus saja jadi pengamat dan komentator. Padahal sudah diberi amanat untuk kerja sebagai Menko, apalagi mau jadi wapres. Mudah-mudahan ini salah kutip," imbuhnya.

Baca Juga: Adu Mewah Jam Tangan Capres-Cawapres: Prabowo Paling Tajir Tapi Pakai yang Termurah

Unggahan mantan ketua MK ini sontak saja menuai beragam komentar dari warganet. 

"Serem pernyataan Mahfud ini seolah hanya dia yang paling benar," komentar warganet.

"Sepertinya Pak Mahfud bicara bukan tanpa alasan," timpal warganet lain.

"Ketua MK paman Gibran. Mengadili ketua MK, pendukung Prabowo. Wajar kalau ada omongan seperti itu. Buktikan bahwa Prof Mahfud salah. Dengan putusan yang adil. Karena kasus ini terang benderang," imbuh lainnya.

"Bener banget komentar Pak Mahfud MD. Komentar yang dibutuhkan rakyat untuk mengawal proses hukum . Buktikan saja Pak Jimly bukan bagian dari yang melenceng hukum, meski Anda pendukung Prabowo," komentar warganet lainnya lagi.

Load More