Scroll untuk membaca artikel
Ruth Meliana | Fita Nofiana
Kamis, 26 Oktober 2023 | 11:55 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto meninjau pameran Indo Defence 2022 Expo & Forum di Jakarta International Expo pada Rabu (2/11/2022). [Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden]

BeritaHits.id - Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah mantap menunjuk Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto. Keduanya telah dideklarasikan pada Rabu (25/10/2023).

Kini sepakat menggandeng Wali Kota Solo, kubu Prabowo mengaku bahwa pihaknya sempat ingin Presiden Joko Widodo alias Jokowi maju lagi jadi cawapres Prabowo. Hal ini dinyatakan oleh wakil ketua umum (waketum) Partai Gelora, Fahri Hamzah.

"Nah begitu kita [Gelora] milih Prabowo, kita mulai terlibat dalam diskusi siapa wakil, saya terus terang sempat mengusulkan Pak Jokowi jadi wakil," kata Fahri Hamzah seperti dikutip dari kanal YouTube KompasTV.

"Itu polanya kayak Putin dan Medvedev, itu kan diputar seperti itu kan, sempat [mengusulkan Jokowi]," tambahnya.

Baca Juga: Adu Mewah Koleksi Mobil Capres-Cawapres: Anies-Cak Imin Punya 1, Prabowo 6

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di Gedung Agung Yogyakarta, Senin (2/5/2022). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Sebelumnya Fahri Hamzah menyebutkan bahwa kubu Prabowo juga sempat ingin menjadikan Puan Maharani sebagai cawapresnya.

"Makanya calonnya di awal yang saya dengar desainnya Prabowo-Puan, ini komunikasi sudah jalan sebenarnya," ujar Fahri Hamzah.

Sayangnya duet itu gagal karena berbagai masalah, salah satunya karena Jokowi yang lebih mendukung Ganjar ketimbang Puan.

"Barang jadi Mbak Puan kan naik kuda, di tangah jalan begitu NasDem keluarkan Anies Baswedan klop nih, tapi ada masalah harusnya yang keluar [barisan Jokowi] tuh keluar itu pertama," kata Fahri Hamzah.

"Kedua ini kan Pak Jokowi setidaknya ikut membesarkan Ganjar, pikirannya kan Prabowo Ganjar, dan elektabilitas memang Pak Ganjar, tapi PDIP enggak mau Prabowo Ganjar, maunya Ganjar Prabowo," tandasnya.

Baca Juga: Bisa Menang Efek Trah Jokowi, Jika Kaesang Maju Pilkada Solo Bikin Banteng Ngamuk?

Menurut penuturan Fahri Hamzah, Jokowi tak bisa menjadikan pasangan Prabowo-Ganjar karena PDIP tak mau menjadi wakil.

"Rupanya keinginan dia untuk menyatukan enggak bisa ya akhirnya Pak Ganjar keluar [sebagai capres Prabowo]," tuturnya.

Load More