Scroll untuk membaca artikel
Ruth Meliana | Elvariza Opita
Jum'at, 27 Oktober 2023 | 18:18 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Fakhri)

BeritaHits.id - Belum lama ini isu Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta perpanjangan jabatan sampai tiga periode kembali mencuat setelah sedikit disindir oleh politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu.

“Dahulu ada yang datang kemudian minta jadi wali kota, dapat rekomendasi dan dikasih. Kemudian minta lagi, dapat rekomendasi, dikasih lagi. Lalu minta gubernur, dikasih lagi. Lalu minta rekomendasi calon presiden, dikasih lagi. Kedua kali, dikasih lagi,” ungkap Adian yang dinilai sejalan dengan perjalanan karier politik Jokowi.

“Dikasihnya banyak bener. Namun saat ada permintaan tiga periode, PDIP tolak. Ini adalah masalah konstitusi dan masalah bangsa, masalah rakyat yang harus PDIP tidak bisa setujui,” sambungnya.

Sebelumnya Ketua DPP PDIP Puan Maharani telah menanggapi isu tersebut dan membantahnya. Namun pernyataan dengan nuansa berbeda disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Mobil Listrik Pemberian Jokowi Dijadikan Bahan Praktik Siswa SMKN 2 Palembang

Adian Napitupulu. ANTARA/Melalusa Susthira K.

Dilihat di kanal YouTube KompasTV Pontianak, Hasto mengakui memang pernah ada permintaan agar PDIP menyetujui permintaan perpanjangan jabatan presiden sebanyak tiga periode.

Namun seperti Adian, Hasto juga tidak menyebutkan nama ketika memberi keterangan pers. Justru politikus yang sudah layaknya kaki tangan Megawati Soekarnoputri tersebut menggunakan istilah “Pak Lurah” saat menjelaskan mastermind di balik permintaan perpanjangan masa jabatan presiden sebanyak tiga periode.

“Sebelumnya saya bertemu dengan menteri tersebut dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum beberapa partai yang menyuarakan itu, saat itu dikatakan sebagai permintaan Pak Lurah,” ungkap Hasto, dikutip pada Jumat (27/10/2023).

“Kami mendengar itu, maka kemudian karena PDI Perjuangan ini juga lahir dengan suatu semangat untuk membangun demokrasi yang sehat, yang taat pada konstitusi, maka PDI Perjuangan bersama rakyat Indonesia memilih tegak lurus pada konstitusi,” sambungnya.

Presiden Jokowi hadiri Rakernas III PDIP di Jakarta, Selasa (6/6/2023). [Suara.com/Bagaskara]

Sebagai pengingat, memang ada beberapa elite politik Tanah Air yang menyuarakan dukungan untuk Jokowi menjabat selama tiga periode atau setidaknya diperpanjang jabatan selama tiga tahun. Bahkan tidak sedikit ketua umum yang kemudian ikut mendukung wacana Jokowi menjabat tiga periode.

Baca Juga: Survei LSI: 76 Persen Warga Tak Tahu Ketua MK Anwar Usman Adalah Adik Ipar Jokowi

Secara tersirat, Hasto menyebut bahwa upaya ketum-ketum partai itu atas arahan sosok yang dipanggil “Pak Lurah”.

“Berbagai upaya yang dilakukan oleh beberapa ketua umum saat itu, yang saya dapat informasinya, ini bisa dikroscek, saya pertanggungjawabkan secara politik hukum dan juga di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa dan di hadapan rakyat Indonesia, bahwa itu (permintaan menjabat tiga periode) memang ada,” ucap Hasto.

“Melalui pihak-pihak lain yang kemudian juga disuarakan ke PDI Perjuangan,” tandasnya.

Load More