Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla | Elvariza Opita
Minggu, 29 Oktober 2023 | 14:38 WIB
Momen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Joko Widodo pulang ke Solo, usai menghadiri acara Puncak Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional. [Dok Pemprov Jateng]

BeritaHits.id - Ganjar Pranowo dan isu Piala Dunia U-20 kembali ramai diperbincangkan. Selain karena sempat disentil oleh komika Kiky Saputri, perkara Piala Dunia U-20 yang batal diselenggarakan di Indonesia disebut-sebut sebagai alasan Presiden Joko Widodo berpaling mendukung kubu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Hal inilah yang kemudian diklarifikasi oleh Ganjar dalam program talkshow-nya bersama Andy F Noya. Menurut Ganjar, tidak ada masalah yang tersisa antara dirinya dan Jokowi pasca batalnya Piala Dunia U-20.

“Karena saya klarifikasi ke beliau dan saya sudah tahu kira-kira bulan April saya sudah statement mana yang siap dan mana yang tidak, dan ada pertukaran dari U-20 ke U-17 dan besok akan terjadi dan saya sudah omongkan sejak bulan April,” kata Ganjar.

“Mungkin beliau ada kekecewaannya, bisa jadi. Tapi saya klarifikasi ke beliau dan beliau tidak ada masalah,” sambungnya, sembari menambahkan bahwa pembicaraan ini terjadi secara empat mata sehingga Ganjar yakin dengan jawaban Jokowi.

Baca Juga: Bantah Diisukan Mundur dari Kabinet, Luhut Ngaku Tegak Lurus: Saya Loyal ke Pak Jokowi


Sebagai pengingat, Piala Dunia U-20 sudah siap diselenggarakan tetapi pada akhirnya dibatalkan setelah ada gelombang penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel. Salah satu yang vokal menyuarakan adalah eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan dalih memegang prinsip hubungan Indonesia dan Palestina.

Saat itu keputusannya menuai pro dan kontra. Di sisi lain, Jokowi juga blak-blakan mengaku dibuat pusing karena penolakan yang terjadi membuat program kerja yang telah disiapkan pemerintahannya hancur begitu saja, meski kini digantikan dengan Piala Dunia U-17.


“Kami punya sikap politik, ada dasar sila Bandung, ada sejarah hubungan antara Palestina dan Indonesia. Kami berbicara dengan Menlu, dengan Menpora Ad Interim, dengan Duta Besar Indonesia di Singapura,” jelas Ganjar.


“Kami ingin memberikan sebuah sikap dengan sejarah yang kami baca, dengan ideologi yang ada, dan tentu saja setelah itu apa alternatifnya? Saat itu saya sampaikan, ‘Sudah, ceritanya akan selesai. Jadi kalau kita ingin merayakan nanti, kita lihat saat U-17, pasti akan dikasihkan’,” sambungnya.

Baca Juga: Singgung Keponakan JK dan Anak Ma'ruf Kalah di Pemilu, Fahri Hamzah Bela Gibran: Semua Dipilih Rakyat

Load More