BeritaHits.id - Cek 5 hal yang perlu kamu ketahui tentang kasus cacar monyet di Indonesia berikut ini. Dengan mengetahui fakta ini, maka kamu bisa leih berhati-hati dengan wabah baru ini.
Seperti diketahui, cacar monyet atau Monkeypox kembali merebak di Indonesia. Per 14 Oktober 2023, terkonfirmasi sudah ada kasus cacar monyet lagi.
Kementerian Kesehatan menyebut bahwa dengan temuan itu membuat adanya dua kasus cacar monyet di Indonesia.
Adapun kasus cacar monyet pertama kali ditemukan di Indonesia pada 20 Agustus 2022 yang merupakan kasus impor atau berasal dari luar negeri. Hal ini tentunya membuat masyarakat khawatir karena penyakit ini cepat menular dan menyebabkan kematian.
Meski demikian, beberapa ahli mengatakan jika cacar monyet ini tidak akan merebak dan jadi pandemi seperti Covid-19 yang sempat membuat seluruh dunia berhenti pada 2019 hingga 2021 lalu.
Buat kamu yang ingin tahu lebih jauh tentang Cacar Monyet, berikut BeritaHits.id telah merangkum informasinya.
1. Vaksin cacar monyet terbatas
Seiring merebaknya Cacar Monyet di Indonesia, pemerintah melakukan setidaknya tiga upaya yakni surveilans, terapeutik dan vaksinasi. Mengenai vaksinasi, akan diberikan terutama pada populasi yang paling berisiko.
Kriteria penerima vaksin Monkeypox adalah laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca Juga: Kasus Suspek Cacar Monyet Ditemukan di Bekasi, Ini Penjelasan Dinkes
Vaksinasi Monkeypox rencananya akan dilaksanakan mulai tanggal 24 Oktober 2023 dengan jumlah sasaran sekitar 447 orang.
Vaksinasi akan diselenggarakan di Fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta yakni klinik Carlo serta Puskesmas yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Akan tetapi menurut BBC, jumlah vaksin cacar monyet di Indonesia sangat terbatas.Dalam setahun terakhir, kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, vaksin baru disuntikkan ke 250 orang dengan risiko tinggi tertular cacar monyet.
2. Penularan menyerang kelompok tertentu
Soal cacar monyet ini, Kemenkes telah melakukan berbagai penelitian. Dan hasilnya, cacar monyet hanya menyerang kelompok tertentu.
Dari hasil penelitian Kemenkes, pasien tertular cacar monyet sejak 13 tahun lalu berusia antara 25 hingga 29 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!