Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Dwi Atika Nurjanah
Kamis, 21 Januari 2021 | 13:25 WIB
Kisah Anak Semata Wayang Kehilangan Orangtua Positif COVID-19 di Hari yang Sama (twitter.com/wedawis)

"Hari ini jaga UGD, kejadian lagi. Sekeluarga terkonfirmasi Positif PCR Covid 19. Bahkan ayahnya sudah infeksi yang kedua. Istrinya, sama 2 orang putrinya. Yang satu remaja, adiknya 5 tahunan. Sedih liatnya, terutama yang paling kecil. Waktu bermainnya harus dihabiskan di ruang isolasi," ceritanya.

Saat dihubungi oleh Suara.com, dokter Weda yang membagikan cuitan itu membenarkan peristiwa tersebut terjadi di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur tempat rekannya bertugas.

Dalam wawancara, dokter Weda menyebut ia kurang mengetahui kelanjutan kabar dari anak yang ditinggal ayah dan ibunya karena Covid-19 .

"Saya kurang tahu, anaknya masih isolasi mandiri saat itu," tuturnya kepada Suara.com pada Kamis (21/1/2021).

Baca Juga: Pria Perlu Waspada, Studi Temukan Covid-19 Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi

Dari cuitan yang dokter Weda buat, banyak sekali komentar warganet yang menuai pro dan kontra. Pasalnya tak sedikit dari mereka malah makin takut.

Tapi ada juga yang justru setuju, karena dari kisah tersebut makin mengingatkan pada masyarakat bahwa Covid-19 tak bisa disepelekan.

Menanggapi hal itu, dokter Weda memberikan pernyataannya. Ia berharap masyarakat menjadi lebih waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Kita kan tidak bisa mengendalikan respon orang-orang ya. Jadi ya kembali ke tujuan awalnya. Tweet ini dibuat untuk meningkatkan kewaspadaan, untuk mengetuk hati orang-orang yang masih abai menjalankan 3M, dan orang-orang ignorance yang tidak peduli dengan kondisi bahwa penularan covid ini sudah semakin parah," jelasnya.

Sebagai dokter internship di salah satu RS di Gianyar, Bali, ia memberikan pesan kepada masyarakat agar lebih sadar dan tidak mudah termakan hal yang tidak jelas asalnya mengenai Covid-19.

Baca Juga: Ada 3 Gaya Belajar Anak, Si Kecil Pakai yang Mana?

"Ya harapannya sih mereka sadar. Jangan termakan berita bohong atau hoax dan tidak jelas asalnya. Tanya pada orang yang kompeten," imbunya.

Load More