BeritaHits.id - Pengamat politik Rocky Gerung mengecam keras pelaku ujaran rasis terhadap Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
Rocky Gerung mengatakan, bisa jadi pelaku rasisme itu tidak terpapar virus Covid-19. Namun, menurutnya dia sudah dipastikan positif stupid.
Sentilan menohok itu disampaikan Rocky Gerung dalam video berjudul "20 Ribu Warteg Bangkrut. Ayo Bu Risma Bikin BUMN Warung Tegal" yang dibagikan lewat kanal YouTube miliknya, Senin (25/1/2021).
"Mungkin dia tidak terkena virus covid-19. Tapi saya pastikan dia positif stupid itu," ujar Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com.
Baca Juga: Angka Kematian Pasien Covid-19 Melonjak, Begini Penjelasan RSD Wisma Atlet
Bukan tanpa sebab, Rocky Gerung menyebut penghina Natalius Pigai positif stupid karena dia dirasa tidak bisa membuat perbandingan. Sampai-sampai, kata dia ide tersebut terlalu dangkal.
"Positifnya stupid karena bikin perbandingan aja dia gak mampu. Bikin perbandingan vaksin untuk binatang dan manusia. Kan kita mesti berpikir idenya dari mana. Idenya kan ide dangkal sekali," sambung Rocky Gerung.
Rocky Gerung lalu mengatakan, orang yang belajar semiotika pasti akan tepuk jidat dan menilai ide tersebut.
"Dia (Penghina Natalius Pigai) gak mampu mengabstraksikan bercanda, langsung mengarah ke gorila. Mereka yang belajar semiotik menganggap ini orang yang dangkal kemampuan intelektualnya," tegas Rocky Gerung.
"Saya bayangkan dia langsung gempira, padahal gak ada yang gempira, karena itu perbandingan yang kasar," lanjutnya.
Baca Juga: Berbulan-bulan Landai, Selandia Baru Laporkan Kasus Baru COVID-19 Lokal
Kembali mengecam penghina Natalius Pigai, Rocky Gerung bahkan menduga jangan-jangan gorila memiliki IQ lebih tinggi dari orang tersebut.
"Si pembuat meme itu negatif covid tapi positif stupid. Mungkin gorila IQ-nya lebih tinggi dari beliau, toh habitat berbeda, proses evolusi berbeda," tandas Rocky Gerung.
Sebelumnya diberitakan, Natalius Pigai diduga menjadi korban penghinaan akun Facebook bernama Ambroncius Nababan. Dia disandingkan dengan gorila usai mengomentari soal vaksinasi Covid-19.
Oleh sebab itu, tidak sedikit pihak mendesak Presiden Jokowi turun langsung menindaklanjuti kasus rasisme Natalius Pigai.
Terkait hal itu, Pigai menganggap kejahatan terhadap rakyat Papua yang selama ini dilakukan dan terus terjadi karena didasari adanya rasisme kolektif.
"Pelaku yang pemegang remote control-nya itu ada di dalam kekuasaan. Mereka-mereka yang mengeluarkan pernyataan rasis itu bukan aktor utama. Aktor utama ada di dalam lingkaran (Jokowi)," kata Pigai kepada Suara.com, Senin (25/1/2021).
"Karena itu sepanjang negara tidak mengambil posisi secara tegas dan jelas itu masalah tidak akan bisa menyelesaikan persoalan," sambung Pigai.
Pigai berujar, Jokowi tidak hanya harus sekadar turun tangan menghentikan segala bentuk tindakan rasis. Melainkan Jokowi juga diharapkan dapat membangun sistem pengelolaan negara yang lebih baik dan menghormati hak asasi manusia (HAM).
"Iya, Jokowi tidak hanya sekadar turun tangan. Tetapi membangun sistem pengelolaan negara yang lebih berorientasi kepada penghormatan kepada hak asasi manuasia, demokrasi berkeadilan dan non diskriminasi secara sistemik. Jadi mengubah sistem juga membersihkan orangnya begitu. Jadi tidak hanya satuan-satuan begitu ecek-ecek itu gak bisa," tutur Pigai.
Berita Terkait
-
Aksi Tolak Transmigrasi di Nabire Diadang Aparat, Satu Demonstran Luka Kena Peluru Karet
-
Massa FRPAT Gelar Aksi Tolak Transmigrasi: Papua Bukan Tanah Kosong!
-
Gereja Kingmi: Program Transmigrasi Ancam Kehidupan Orang Asli Papua
-
Tokoh Pemuda Papua Tengah Imbau Masyarakat Jaga Netralitas dalam Pemilu
-
Pencari Kerja di Intan Jaya Minta Lowongan CPNS Porsinya Diperbanyak untuk Masyarakat Lokal
Tag
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
-
Pakai AC di Kelas, Orang Tua Murid Keluhkan Iuran Rp 20 Ribu untuk Bayar Listrik di SMA Negeri 1 Bontang
-
KPU Kaltim Pastikan Debat Ketiga Berlangsung Kondusif, Aturan Diperketat
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak