BeritaHits.id - Penyanyi Band Letto, Sabrang Mowo Damar Panuluh atau akrab disapa Noe Letto, menceritakan perjalanannya hijrah setelah sempat ateis atau tidak percaya Tuhan.
Noe Letto mengatakan, perjalanan hijrah cukup panjang sampai dia bertemu seorang syekh dan mendapatkan jawaban menohok soal setan.
Kisah Noe Letto mencari pemaksanaan soal keberagamaan itu disampaikan saat berbincang-bincang dengan Habib Husein Jafar.
Noe Letto mengaku berpemikiran kritis dan selalu menggunakan logika ketika mempelajari Islam sehingga membuatnya sulit mempercayai adanya Tuhan.
Baca Juga: Sebut Ada Kasus Menghina Agama Dibiarkan, Ade Armando Ungkit Yahya Waloni
"Kebetulan pada agama itu, saya gak bisa lari dari modal dasar yang diberikan Tuhan. Saya inkuisitif. Saya gak akan makan kalau gak bener-benar punya train of thoughts yang jelas," ungkapnya dikutip beritahits.id dari kanal YouTube Cahaya Untuk Indonesia, Kamis (21/4/2021).
"Salah satu contohnya, paling ekstremnya saya pernah juga ateis dengan sadar," tambah Noe Letto.
Putra Cak Nun itu juga mengatakan, dirinya pernah mengartikan kalimat Syahadat hanya sebuah kesaksian semata, sampai akhirnya mengalami masa sulit selama di Kanada untuk mencari kebenaran Islam.
"Makanya saya kemudian meriset semuanya. Saya bukan siapa-siapa, gak tahu apa-apa. Kalau mau masuk Islam juga gak tahu, proses itu berjalan cukup panjang. Analisis waktu itu menggunakan akal semua, karna rasa tidak melalui proses sebab akibat. Kalau akal kan sebab akibat," ungkapnya.
Noe Letto kemudian mengaku sempat menjadi gelandangan dan tak punya uang untuk makan. Oleh sebab itu, dia mencari sebuah masjid untuk bernaung.
Baca Juga: Cerita Noe Letto Menjadi Ateis
"Sempat gelandangan beberapa bulan karena gak punya duit makan. Karena mikir daripada mati, mampir di masjid. Bukan ingin jadi Islam, soalnya saya ingat, di masjid mana saja saya bisa diterima. Yasudah tak ke masjid," kata Noe.
Selama di masjid, Noe Letto mengatakan sempat diberi beberapa fasilitas seperti kasur lipat dan bantal untuk tidur meski harus membantu keperluan di sana.
Noe Letto menuturkan selama menjadi awak masjid dia beberapa kali ikut kajian sampai akhirnya bertemu dengan seorang syekh yang membuatnya sadar.
Kata anak Cak Nun tersebut, syekh itu membantunya memahami Islam dan menyadarkan tentang keterbatasan manusia dalam menjangkau pemahaman agama secara logika.
Dalam kesempatan itu, Noe Letto bertanya kepada syekh soal keadilan Tuhan dengan menyinggung perkara setan.
"Saya bertanya kepada Syekh. Benar nggak Tuhan maha adil? Karena saya melihat agama adalah sebuah sistem, valid. Tidak ada pernyataan yang berlawanan," terangnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak