Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Nur Afitria Cika Handayani
Rabu, 03 November 2021 | 08:54 WIB
Pohon pisang ditanam di atap rumah. (Tiktok/@apipah165)

Video unggahan tersebut menuai reaksi dan komentar dari warganet.

"Biar aman dari 'salam dari Binjai'," kata warganet.

"Bayangin kalau semua atap kayak gitu, mungkin udara jadi bersih lagi," balas warganet.

"Sekarang banyak yang nanem di atas rumah gitu karena nggak ada lahan," komentar warganet.

Baca Juga: Viral Pria Parkirkan Motor di Palang Rel Kereta, Alasannya Bikin Pengendara Lain Ngakak

"Ngeri rumahnya roboh, takut rumahnya nggak kuat nampung akarnya," imbuh warganet lain.

Video tersebut dapat dilihat di sini.

Apa itu Salam dari Binjai?

Sebenarnya salam dari Binjai tidak memiliki arti khusus. Sapaan itu hanya digunakan oleh pemuda tersebut untuk menunjukkan tempat asalnya, yaitu Binjai.

Melansir dari wikipedia, Binjai merupakan salah satu kota yang ada di Sumatra Utara. Binjai terletak 22 km di sebelah barat Kota Medan.

Baca Juga: Niat Hati Prank Satu Pondok Pesantren, Pria Ini Malah Berujung Haru Sendiri

Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di sebelah barat dan utara, serta berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur dan selatan. Binjai sejak lama dijuluki sebagai kota rambutan karena rambutan Binjai memang sangat terkenal.

Dalam versi lain yang merujuk dari beberapa referensi, asal-muasal kata "Binjai" merupakan kata baku dari istilah "Binjéi" yang merupakan makna dari kata "ben" dan "i-jéi" yang dalam bahasa Karo artinya "bermalam di sini".

Pengertian ini dipercaya oleh masyarakat asli kota Binjai, khususnya etnis Karo merupakan cikal-bakal kota Binjai pada masa kini. Hal ini berdasarkan fakta sejarah, bahwa pada masa dahulu kala, Binjai merupakan perkampungan yang berada di jalur yang digunakan oleh "Perlanja Sira" yang dalam istilah Karo merupakan pedagang yang membawa barang dagangan dari dataran tinggi Karo dan menukarnya (barter) dengan pedagang garam di daerah pesisir Langkat.

Load More