BeritaHits.id - Beredar video yang memperlihatkan pernyataan Bupati Banyumas Achmad Husein terkait permintaannya kepada KPK.
Video tersebut ramai diperbincangkan warganet. Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @lambeturah_official.
Dalam video tersebut, Achmad Husein meminta agar KPK memanggil terlebih dahulu kepala daerah sebelum melakukan operasi tangkap tangan (OTT).
Video berdurasi 24 detik tersebut langsung viral di media sosial.
Baca Juga: 10 Makanan Kekinian Paling Hits dan Sempat Viral, Yuk Bikin di Rumah
Achmad Husein dalam video tersebut mengaku takut apabila KPK melakukan OTT.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar KPK memanggil terlebih dahulu kepala daerah sebelum melakukan OTT.
"Kami para kepala daerah, kami semua takut dan tidak mau di OTT. Maka kami mohon kepada KPK sebelum OTT (Operasi Tangkap Tangan) mohon kalau ditemukan kesalahan sebelum OTT kami dipanggil dahulu," ujarnya, dikutip BeritaHits.id.
Menurutnya, apabila kepala daerah yang terkena OTT mau berubah maka harus dilepaskan.
Akan tetapi apabila yang bersangkutan tidak mau berubah baru ditangkap.
Baca Juga: Beri Apresiasi, Firli Bahuri: Brimob Tameng Hidup Insan KPK saat Tugas Berantas Korupsi
"Kalau ternyata dia itu mau berubah, ya sudah lepas gitu, Pak. Tapi kalau kemudian tidak mau berubah baru ditangkap, Pak," pungkasnya.
Komentar Warganet
Video unggahan tersebut menuai reaksi dan komentar dari warganet.
"Puncak komedi ini," kata warganet.
"Ngelawak," balas warganet.
"Bapaknya alih profesi jadi komedian," timpal warganet.
"Nggak ada malu-malunya ngomong begitu," imbuh warganet lain.
Klarifikasi Bupati Banyumas
Menanggapi video pernyataannya yang viral di media sosial, Bupati Banyumas Achmad Husein memberikan klarifikasi.
"Cuplikan video yang viral di media sosial itu tidak lengkap, sehingga saya perlu lakukan klarifikasi," ujarnya, dikutip dari Antara.
Menurutnya, cuplikan video tersebut merupakan kegiatan diskusi dalam ranah tindak pencegahan yang diadakan oleh Koordinasi Supervisi Pencegahan (Korsupgah) KPK.
"Yang namanya pencegahan kan ya dicegah bukan ditindak. Sebetulnya ada enam poin yang saya sampaikan, salah satunya tentang OTT. Dengan pertimbangan bahwa OTT itu menghapus dan menghilangkan kepala daerah," ungkapnya.
Achmad Husein beranggapan bahwa kepala daerah tersebut memiliki potensi dan kemampuan untuk memajukan daerahnya.
Menurutna, kepala daerah yang di-OTT kemungkinan pertama kali berbuat dan tidak tahu.
Dia menegaskan kembali bahwa pernyataan tersebut disampaikan dalam ranah diskusi pencegahan, bukan penindakan.
Berita Terkait
-
KPK Harapkan Pimpinan Baru Bisa Perkuat Regulasi soal Suap untuk Pejabat Asing dan Kekayaan Tak Wajar
-
Nissa Sabyan dan Ayus Menikah dengan Mahar 200 Ribu, Video Lawas 'Gelay' Viral Lagi
-
Jajaran KPK Akan Awasi Pimpinan Baru Agar Tak Lakukan Pelanggaran Etika dan Pidana, Emang Berani?
-
Pesan Alex Marwata ke Pegawai KPK setelah Pimpinan Baru Diisi Polisi-Jaksa
-
Laki-laki Semua, Alexander Marwata Sebut Tak Harus Ada Keterwakilan Gender pada Komposisi Pimpinan KPK
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak