Dany Garjito | Evi Nur Afiah
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 15:35 WIB
ilustrasi pelecehan seksual. [envato elements]

Bagian yang masih tabu dibicarakan ketika membahas terkait pendidikan seksual adalah pada bagian aktivitas seksual yang dilakukan. Padahal tidak ada salahnya jika kita memberikan pemahaman tersebut kepada anak. Hal tersebut dilakukan semata-mata sebagai pencegahan hubungan seksual bebas yang akan terjadi dalam lingkungan masyarakat. Hubungan seksual bebas bisa terjadi pada anak karena mereka tidak memiliki pemahaman tentang seks dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap aktivitas seksual.

Oleh karena itu perlu adanya pendidikan seksual dengan melakukan pengenalan aktivitas seksual terhadap lawan jenis. Sebagai contoh bahwa berciuman dan berpelukan dengan lawan jenis merupakan aktivitas seksual dan hubungan seksual orang dewasa hanya dapat dilakukan ketika sudah menikah. Sehingga anak-anak memiliki pemahaman bahwa tidak boleh melakukan aktivitas seksual seperti itu.

4. Mengetahui bahaya dari aktivitas seksual

Dengan memberi pemahaman tentang pendidikan seksual, maka anak akan mengetahui informasi tentang bahaya yang akan terjadi ketika melakukan aktivitas seksual di luar pernikahan. Sebagai contoh yaitu dapat menceritakan berita-berita yang pernah beredar tentang aborsi. Bukan maksud untuk menakut-nakuti, namun akan membuat anak untuk berpikir dua kali ketika hendak melakukan aktivitas seksual di luar nikah.

Baca Juga: Singgung Kasus Pelecehan Istri Irjen Ferdy Sambo, Ustaz Derry Sulaiman Beri Pesan Ini ke Sang Jenderal

5. Mengetahui cara merawat organ intim

Dengan pendidikan seksual juga dapat memberikan informasi tentang cara untuk merawat organ intim. Hal itu supaya tidak terjadi berbagai penyakit yang akan dialami akibat oleh kurangnya pemahaman tentang cara merawat organ intim. Selain itu kita juga dapat memberikan pengetahuan terkait penyakit-penyakit yang bisa timbul karena kurangnya perawatan terhadap organ intim.

Load More