BeritaHits.id - Ahli komunikasi politik Effendi Gazali dan peneliti politik M Qodari membedah ketiga pasangan calon presiden-wakil presiden yang akan berkompetisi di Pemilu 2024. Termasuk urusan mengapa paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) di hari yang sama. Serta pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Padahal ada 7 hari masa pendaftaran, kenapa daftar pada hari yang sama, terus-terang heran juga,” tutur Qodari dalam podcast-nya bersama Effendi dan Deddy Corbuzier, dikutip pada Jumat (27/10/2023).
“Kalau logika komunikasi politiknya ada, hari itu tidak boleh sepenuhnya diambil isi kepala kita oleh perubahan,” balas Effendi menganalisis alasan kedua paslon tersebut mendaftar di hari yang sama, yakni pada Kamis (19/10/2023).
Karena itulah, paslon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinilai paling diuntungkan karena mendaftar ke KPU pada Rabu (25/10/2023). Pasalnya paslon tersebut bahkan sampai membuat iring-iringan yang sangat meriah dengan marching band, membuat perhatian publik tercurah sepenuhnya kepada Prabowo-Gibran.
Baca Juga: 5 Potret Terkini Jan Ethes Di Usia 7 Tahun, Makin Mirip Gibran Rakabuming
Obrolan itulah yang kemudian memunculkan sentilan “Joko Subianto”. Pasalnya Effendi mengaku sulit untuk menyebutkan nama Prabowo-Gibran karena merasa pasangan tersebut lebih cocok disebut dengan nama lain.
“Di kepala saya ada nama lain. Kan Prabowo-Gibran, karena ini tegak lurus lalu anaknya masuk, di kepala saya ada nama Joko Subianto. Ini adalah kelanjutan Pak Jokowi dalam wujud Prabowo Subianto,” ungkap Effendi.
“Ini sebetulnya kelanjutan Pak Jokowi tetapi dilanjutkan dalam wujud Pak Prabowo Subianto, (tapi) nggak apa-apa,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Effendi sempat membahas perihal polarisasi yang menurutnya masih mungkin terjadi sekalipun ada tiga paslon yang akan berkompetisi. Menurutnya, kali ini bukan perkara cebong dan kampret sebagaimana Pilpres 2019 lalu.
“Karena nanti itu polarisasi yang diduga tidak ada itu (bisa jadi) terjadi, perubahan melawan KKN. KKN itu minimal nepotismenya,” jelas Effendi.
Baca Juga: FX Rudy Bongkar Alasan Tak Pecat Gibran, Ungkit Etika Politik
Tentu pernyataan ini berkaitan dengan masalah Mahkamah Konstitusi yang dianggap kehilangan integritasnya karena meloloskan Gibran untuk menjadi cawapres mendampingi Prabowo walaupun belum berusia 40 tahun sebagaimana syarat usia minimalnya.
“(Masalah MK) sekarang ini lagi disimpan. Jadi disimpan sampai ditetapkan (sebagai capres-cawapres), makanya kita tunggu sampai tanggal 13. Begitu sudah ditetapkan, (bisa menjadi) senjata paling dahsyat,” pungkas Effendi.
Berita Terkait
-
Prabowo Minta Jaga dan Kelola Uang dengan Bijak: Ini Darah dan Keringat Rakyat
-
Pilkada Serentak 2024 Berjalan Tenang, Prabowo: Tanda Proses Pendewasaan
-
Prabowo Naikkan Upah Minimum Nasional Sebesar 6,5 Persen
-
Bikin Ngakak! Penampilan Panglima TNI Agus Subiyanto Diledek Prabowo: Pakaian Preman tapi Kayak Bankir
-
Dikenang Presiden Prabowo, Ini Sosok Guru Muhammadiyah yang Jadi Panglima TNI Pertama
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak