BeritaHits.id - Kedatangan lebih dari 200 pengungsi Rohingya di Bireuen, Aceh ditolak oleh masyarakat setempat. Pasalnya kedatangan pengungsi Rohingya ke tanah Aceh bukanlah yang pertama kali.
Kali ini kedatangan lebih dari 200 pengungsi yang menggunakan kapal kayu itu ditolak warga. Hal ini terkait dengan pengalaman buruk warga setempat usia menerima para pengungsi Rohingnya.
Salah satunya diungkapkan oleh seorang perempuan yang mengaku pernah menjadi relawan di kamp pengungsian Rohingya di Aceh.
Curhatan perempuan tersebut diunggah kembali oleh akun Instagram @terang_media.
"Pada tahun 2015/216 saat kedatangan mereka ke Aceh, tibalah kami di pengungsian laki-laki. Posisi kami dikawal oleh Satpol PP dan Polisi, serta anggta kami yang juga tak semuanya perempuan," tulis perempuan tersebut.
Perempuan dengan nama akun TikTok @its_ameii itu menyatakan bahwa dirinya bertemu dengans alah satu pengungsi pria yang bisa berhasa Indonesia meski tak begitu lancar.
"Dia [pengungsi Rohingya] berkata kasar bahkan seperti kata pelecehan terhadap kami yang perempuan. Bahkan saya mendengar mereka mengajak tidur bersama," ungkap perempuan tersbeut.
"Sontak saya kaget dan keluar dengan cepat dari arena pengungsian laki-laki. Dan menndekat kepada ketua markas PMI di kota saya," tambahnya.
Diketahui bahwa terbaru kapal yang membawa pengungsi Rohingya tiba di bibir pantai Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Kecamatan Jangka Bireuen, Kamis (16/11/2023) subuh. Mengetahui kedatangan pengungsi Rohingya lagi, masyarakat juga beramai-ramai mendatangi lokasi.
Baca Juga: Pantun 'Pinjam Seratus' Chris Martin di GBK Viral, Warganet: Siapa yang Ajarin?
Alasan masyarakat menolak para pengungsi Rohingya tersebut karena merepotkan setelah tinggal di daratan dan tak mau tunduk pada aturan dan norma setempat. Hal tersebut dilihat warga dari pengungsi yang tiba di Desa Matang Pasi, Kecamatan Peudada pada 16 Oktober lalu.
Meski menolak menampungnya, tapi warga Aceh tetap memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya tersebut berupa makanan pokok dan mi instan. Kendati begitu, para pengungsi yang kecewa sempat membuang bantuan itu ke laut.
Berita Terkait
-
Apes! Joki Tes CPNS Jadi Terciduk Panitia Gegara Kelewat Pintar sampai Dapat Nilai Tertinggi
-
Viral CEO Olympic Group Nyungsep ke Danau Saat Bikin Konten Bela Palestina, Publik: Pasrah Banget Jatuhnya
-
Viral Curhatan Suami Dokter Qory Dulu Kawin Lari Gegara Hampir Dihajar Mertua: Kadang Gak Makan
-
Promosi Wisata Kok Pakai AI? Akun Resmi IKN Banjir Kritik
-
Viral, Beredar Rekaman Video Seseorang Bakar Bendera Merah Putih, Klaim Mengatasnamakan Bangsa Aceh
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
-
5 HP dengan Kamera Terbaik di Dunia 2025, Ada Vivo dan Huawei
-
8 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
-
Eks Pelatih Vinicius Junior Diincar Klub Liga 1: Persija atau Bali United?
-
Harga Emas Antam Naik Turun, Hari Ini Dibanderol Rp 1.894.000/Gram
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak