Nasib Nahas Nenek Kanibal Si Pembuat Makanan dari Daging Korbannya

Nenek sadis asal Rusia itu menjagal korbannya. Daging korbannya dijadikan suguhan untuk anak-anak.

Rendy Adrikni Sadikin
Rabu, 06 Januari 2021 | 12:32 WIB
Nasib Nahas Nenek Kanibal Si Pembuat Makanan dari Daging Korbannya
Ilustrasi mutilasi. [Shutterstock]

BeritaHits.id - Seorang nenek asal Rusia Sofia Zhukova, 81 tahun, atau yang dikenal dengan julukan Granny Ripper meninggal setelah terpapar Covid-19 sebelum pengujung proses peradilannya.

Nama Zhukova mendadak menjadi momok bagi publik gara-gara sepak terjangnya kerap membagi-bagikan permen kepada anak-anak. Yang mengerikan, permen itu terbuat dari daging korban yang dibunuhnya.

Zhukova dituntut atas pembantaian 3 korbannya, termasuk gadis berusia 7 tahun, dalam pembunuhan berantai selama 1,5 dekade.

Melansir The Sun, Rabu (6/1/2021), mantan jagal babi tersebut dituntut atas pembunuhan seorang murid sekolah, Anastasia Alexeenko, yang potongan kepalanya ditemukan pada 2005.

Baca Juga:Presiden Vladimir Putin Tampak "Dipenggal" saat Sampaikan Pidato Tahun Baru

Dia juga dituntut karena membunuh dan memutilasi petugas kebersihan berusia 52 tahun serta temannya yang berusia 77 tahun.

Kekinian, Zhukova diketahui terinfeksi Covid-19 ketika berada di dalam bui selama masa persidangannya. Kemudian, dia dipindahkan ke rumah sakit setempat untuk dirawat.

Namun, pada 29 Desember 2020, Zhukova meninggal.

Berdasarkan laporan, sebelum kematiannya, polisi telah menyelidiki 4 kasus pembunuhan yang belum menemui titik terang. Diduga, pembunuhan tersebut masih terkait dengan sosok Zhukova.

Selama proses peradilan, sebuah rekaman memperlihatkan Zhukova mengayunkan kapak. Dia mendemonstrasikan cara sadisnya menghabisi nyawa korban laki-lakinya.

Baca Juga:Rusia Klaim Kembangkan Obat Covid-19, Efektivitasnya?

Organ internal petugas kebersihan, Vasily Shlyakhtich, seorang imigran Ukraina yang menjadi penyewanya, diduga ditemukan di lemari es Zhukova pada 2019. Namun, Zhukova membantah sebagai kanibal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak