Beli Bayi Monyet untuk Dipelihara, Wanita Viral Ini Panen Kecaman

Dalam video, wanita viral itu sumringah saat memamerkan seekor bayi monyet yang baru saja dibeli ibunya.

Dany Garjito | Hernawan
Kamis, 07 Januari 2021 | 13:06 WIB
Beli Bayi Monyet untuk Dipelihara, Wanita Viral Ini Panen Kecaman
Viral Video Wanita Beli Bayi Monyet Untuk Hewan Peliharaan (Twitter/MenteriHiburan).

BeritaHits.id - Publik baru saja digemparkan oleh seorang wanita yang mengaku telah membeli seekor bayi monyet untuk dijadikan hewan peliharaan.

Lewat sebuah video yang dibagikan di jejaring TikTok miliknya, wanita itu merekam momen usai sang ibu melakukan transaksi jual beli bayi monyet.

Ternyata video tersebut menyita perhatian banyak orang karena dinilai tidak elok untuk dilakukan. Kontan saja wanita itu langsung dibanjiri kecaman.

Video wanita yang baru saja membeli bayi monyet tersebut kini telah beredar luas di berbagai platform media sosial, salah satunya di Twitter usai dibagikan ulang oleh pemilik akun @elsawarnaa, Rabu (6/1/2021).

Baca Juga:Wanita Berjilbab Tewas Dekat Masjid Al Badar, Ditemukan Belasan Luka Tusuk

"Sedih banget pagi ini ngelihat ada video kaya gini lagi viral di TikTok. Semakin ini video viral, semakin bakal banyak bocah-bocah yang niruin dan anggep ini cute. Please #WildAnimalSareNotPets," tulisnya seperti dikutip Suara.com.

Viral Video Wanita Beli Bayi Monyet Untuk Hewan Peliharaan (Twitter/MenteriHiburan).
Viral Video Wanita Beli Bayi Monyet Untuk Hewan Peliharaan (Twitter/MenteriHiburan).

Dalam video, wanita viral itu dengan sumringah memperlihatkan seekor bayi monyet yang baru saja dibelinya. Bayi monyet yang badannya masih sangat kecil tersebut diletakkan dalam sebuah kardus.

Ternyata, membeli monyet adalah ide dari sang Ibu yang memang berencana menjadikan hewan primata itu sebagai peliharaan.

"Nyokap gue beli monyet wkwkwk. Cod-an monyet dong wkwkwk. Unboxing time. Aaaa lucu banget!" tulis wanita yang memanen hujatan tersebut.

Kekinian, video yang dibagikan ulang oleh Elsa Warna tersebut telah puluhan ribu kali disaksikan. Hal itu memancing kembali murka publik yang menganggap aksi wanita tersebut tidak sepatutnya dilakukan.

Baca Juga:Perempuan Berjilbab Hitam Tewas Mengerikan, Jasad Dibuang ke Masjid

"Bakal mikir lucu dan gemas lihat si monyet. Ya emang karena masih bayi. Coba ni kalau udah gede pasti ujungnya dibuang, dikasih BKSDA alasannya 'udah galak, suka gigit', yaiyalah belum lagi kalian-kalian gak tau kan bahaya penyakit yang bisa dia bawa ke kalian," imbuh narasi si pengunggah, memprotes wanita viral tersebut.

"Di samping bahaya, gue juga ngenes banget lihat mukanya. Kasian banget sumpah. Gue sedih bayangin dia anak kecil beneran terus dipisahin sama maknya yang sebenarnya masih ada. Terus dia ketakutan dan ibunya sedih karena anaknya dibawa manusia," timpal @baekyourbae.

"Kasian masih kecil gak ada induknya. Ya Allah, pelihara kucing aja kenapa sih. Aku udah gedek sama orang pelihara monyet, ditaruh di kandang kayak bekas jual bensin eceran, di depan rumah, pinggir jalan raya perempatan banyak kendaraan besar lalu lalang, panas, hujan," balas @dianmoore.

Klarifikasi Pembeli Bayi Monyet

Seiring viralnya video itu, beredar pula tangkapan layar foto yang disebut-sebut klarifikasi dari si pembeli bayi monyet. Potret itu dibagikan oleh akun Twitter @canduannn.

Kata wanita itu, dia tidak tahu betul seluk beluk atau asal muasal bayi monyet yang dibelinya. Dia mengaku beli saat tahu hewan itu tidak ada induknya.

"Saya beli dan bayi monyet ini sudah diasuh tanpa ibunya. Dimasukkan ke dalam kandang dan tak terawat. Saya adopt monyet ini murni hanya berniat mengasuh dia dan memberinya kehidupan yang layak, memberinya makan teratur, membersihkannya serta menjaga kesehatannya," kata wanita tersebut.

"Niat saya ingin merawatnya secara baik. InshaAllah namun apabila dia beranjak besar dan sekiranya membahayakan warga sekitar, saya akan memindahkan hak asuh ke BKSDA untuk di reintroduksi lagi karena jika dilepas di hutan liar pasti dia susah untuk beradaptasi," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak