Namun, diskusi mendadak tegang usai seorang dokter ahli paru senior dari RSUD Dr Soetomo, Sudarsono bercerita bahwa penuhnya rumah sakit disebabkan karena Covid-19.
Singkat cerita, Risma memaparkan apa saja usaha yang telah dilakoninya. hanya saja, dia mengklaim terkadang ada respons penolakan.
Setelah memaparkan pembelaannya, Risma bangkit dari duduk, berjalan ke Sudarsono, lantas bersujud dan meminta maaf.
"Kalau blusukan itu ke kantong-kantong kemiskinan di pinggiran kota atau ke pelosok-pelosok tanah air yang tidak tersentuh infrastruktur. Kalau di jalan Sudirman-Thamrin namanya Busuk-kan," timpal @unsar*****rt.
Baca Juga:Gus Sahal ke Ma'ruf Amin: Dulukan Nyawa Daripada Sertifikasi Halal Vaksin
Meski banyak memanen cibiran, tetapi dalam tagar RismaRatuDrama trending tersebut Mensos Risma masih mendapat dukungan. Salah satunya dari pemilik akun @Efsukasuka.
"Miris. Hanya karena kesalahan yang belum pasti, kalian seolah-olah menjadi jaksa spontan. Menghakimi seseorang yang tanpa kalian tahu beliau telah berbuat apa. Kalian memvonis, seolah-olah beliau melakukan kesalahan tanpa kebaikan," tandasnya.
Sebelumnya, warganet sempat ribut saat beredar sebuah foto tunawisma yang disambangi Risma tengah duduk di sebuah kantin.

Seiring beredarnya foto itu, mencuat pula narasi yang menyebutkan blusukan Risma hanya settingan atau sudah diatur belaka untuk keperluan pencitraan.
Hanya saja, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Suara.com, Rabu (6/1/2021), klaim yang menyebutkan blusukan Mensos Risma hanya settingan adalah klaim keliru.
Baca Juga:Roy Suryo Tertawakan Gaya Blusukan Mensos Risma di Jakarta
Foto dua orang tuna wisma makan di kantin sebagaimana beredar pertama kali diunggah oleh akun Facebook dan Twitter resmi PDI Perjuangan.