"Miris. Hanya karena kesalahan yang belum pasti, kalian seolah-olah menjadi jaksa spontan. Menghakimi seseorang yang tanpa kalian tahu beliau telah berbuat apa. Kalian memvonis, seolah-olah beliau melakukan kesalahan tanpa kebaikan," tandasnya.
Sebelumnya, warganet sempat ribut saat beredar sebuah foto tunawisma yang disambangi Risma tengah duduk di sebuah kantin.

Seiring beredarnya foto itu, mencuat pula narasi yang menyebutkan blusukan Risma hanya settingan atau sudah diatur belaka untuk keperluan pencitraan.
Hanya saja, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Suara.com, Rabu (6/1/2021), klaim yang menyebutkan blusukan Mensos Risma hanya settingan adalah klaim keliru.
Baca Juga:Gus Sahal ke Ma'ruf Amin: Dulukan Nyawa Daripada Sertifikasi Halal Vaksin
Foto dua orang tuna wisma makan di kantin sebagaimana beredar pertama kali diunggah oleh akun Facebook dan Twitter resmi PDI Perjuangan.
PDI Perjuangan mengunggah beberapa foto kegiatan blusukan Risma di kawasan Jalan Sudirman - Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin (4/1/2021).
Kedua orang tuna wisma yang ditemui Risma itu bernama Kasdubi dan Faisol. Faisol meminta kepada Risma agar dipulangkan ke daerah asalnya di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Risma menyanggupi permintaan Faisol memulangkannya ke kampung halamannya. Namun, sebelum membelikan tiket, Risma mengajaknya ke kantor Kementerian Sosial terlebih dahulu.
Sebelum tiba di kantor Kementerian Sosial, Kasdubi dan Faisol diajak oleh Risma makan di sebuah kantin.
Baca Juga:Roy Suryo Tertawakan Gaya Blusukan Mensos Risma di Jakarta