Tindakan Twitter terkait dengan perusuh pro-Trump yang menyerbu Capitol Amerika Serikat ketika sesi bersama Kongres diadakan untuk mengesahkan hasil pemilu.
Pemberontakan yang diikuti dengan kekerasan itu lima kematian dan evakuasi dari Capitol.
Saat polisi berusaha menahan para perusuh, Trump memposting video di Twitter di mana ia membuat klaim tak berdasar atas penipuan pemilu dan mengatakan kepada para perusuh, "Pulanglah. Kami mencintaimu; kamu sangat spesial".
Twitter mengatakan akan mengunci akun Trump sampai ia menghapus cuitan tersebut bersama dengan dua cuitan lainnya yang diunggah setelah kerusuhan berakhir.
Baca Juga:Akun Donald Trump Diblokir Permanen, Twitter: Berisiko Picu Kekerasan
Penghapusan dimulai dalam waktu 12 jam, setelah itu Trump bisa mendapatkan kembali akses ke akunnya.
Namun, Twitter memperingatkan pelanggaran di masa depan terhadap kebijakan tentang integritas sipil dan ancaman kekerasan akan membuat perusahaan menangguhkan akunnya secara permanen.
Di sisi lain, Trump juga masih diblokir dari aplikasi media sosial lainnya. Facebook, Instagram, dan Snapchat juga telah mengunci akun Donald Trump tanpa batas waktu.