Gus Sahal: Dai Seleb Harun Yahya Banyak Fans di Indonesia, Padahal Kriminal

"Harun Yahya juga terbukti ustad penipu dan kriminal." ujarnya.

Dany Garjito | Nur Afitria Cika Handayani
Selasa, 12 Januari 2021 | 12:24 WIB
Gus Sahal: Dai Seleb Harun Yahya Banyak Fans di Indonesia, Padahal Kriminal
Momen Adnan Oktar ditangkap dan foto bersama wanita (Kolase foto/Getty Image/Facebook A9 TV)

BeritaHits.id - Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Serikat, Akhmal Sahal atau Gus Sahal mengomentari soal kontroversi Harun Yahya.

Harun Yahya akhirnya divonis penjara 1075 tahun karena melakukan pelecehan seksual terhadap orang di bawah umur.

Menanggapi hal tersebut, Gus Sahal menyebut Harun Yahya adalah seorang dai seleb memiliki banyak penggemar di Indonesia.

Dia dipuja karena memadukan agama dan sains. Hal tersebut dia kicaukan melalui akun Twitternya @sahaL_AS, Selasa (12/1/2021).

Baca Juga:Penentang Evolusi Darwin, Harun Yahya Divonis 1.075 Tahun Penjara

"Harun Yahya dijatuhi vonis penjara 1075 tahun oleh rezim Erdogan. Da'i seleb asal Turki ini lumayan banyak penggemarnya di Indonesia karena dianggap memadukan agama dan sains." cuitnya, dikutip Suara.com.

Cuitan Gus Sahal. (Twitter/sahaL_AS)
Cuitan Gus Sahal. (Twitter/sahaL_AS)

Namun, Gus Sahal menyebut Harun Yahya hanyal sosok ustaz palsu dan penipu.

"Padahal abal-abal (pseudo sains) dan cocoklogi. Harun Yahya juga terbukti ustad penipu dan kriminal." lanjutnya.

Perlu diketahui, Harun Yahya atau Adnan Oktar merupakan seorang pendakwah dan penulis buku Islam.

Dia resmi dijatuhi hukuman penjara selama 1.075 tahun. Dia dinyatakan bersalah karena kasus kejahatan seksual.

Baca Juga:Harun Yahya Dihukum Penjara Lebih 1.000 Tahun, Ini Kejahatannya!

Vonis hukuman penjara tersebut dikeluarkan oleh pengadilan di Istanbul, Turki, pada Senin (11/1/2021).

Profil Harun Yahya

Profil Harun Yahya, penulis yang dihukum 1.075 tahun karena kejahatan seksual perlu Anda ketahui. Berikut profil Harun Yahya lengkap.

Siapa Harun Yahya? Harun Yahya adalah seorang penulis buku-buku Islam, dan juga pendakwah asal Turki.

Adnan Oktar alias Harun Yahya, dijatuhi hukuman 1.075 tahun karena terbukti melakukan kejahatan seksual. Vonis terhadap Harun Yahya tersebut dijatuhkan oleh pengadilan di Istanbul, Turki, pada Senin (11/1/2021).

Menyadur The Guardian, Harun Yahya sebelumnya ditahan oleh kepolisian Istanbul pada tahun 2018 bersama lebih dari 200 tersangka lain di kelompoknya. Dirinya disebut seorang televangelis karena kerap berdakwah di televisi bersama para wanita berpakaian minim yang disebut "anak kucing".

Lantas, sosok seperti apakah Harun Yahya? Langsung saja simak profil Harun Yahya yang telah dirangkum di bawah ini. 

Adnan Oktar alias Harun Yahya lahir di Ankara, Turki, pada tanggal 2 Februari 1956. Adnan Oktar menjalankan dua organisasi yang di dalamnya dirinya juga merupakan Presiden Kehormatan, yaitu Bilim Aratrma Vakf atau BAV ("Yayasan Penelitian Sains", didirikan pada tahun 1990).

Organisasi ini bertujuan untuk mempromosikan kreasionisme, serta Milli Deerleri Koruma Vakf ("Yayasan Perlindungan Nilai Nasional", didirikan pada tahun 1995) yang bertujuan untuk mempromosikan nasionalisme Turki.

Dalam dua dekade terakhir, Adnan Oktar banyak terlibat di dalam sejumlah kasus hukum, baik sebagai terdakwa maupun penggugat. Oktar pertama kali menjadi perhatian publik pada era 1990-an ketika dirinya dilaporkan sebagai pemimpin sekte yang terlibat dalam berbagai skandal seksual.

Sementara itu, saluran televisi A9 online miliknya mulai mengudara pada tahun 2011, cukup menarik kecaman dari para pemimpin agama di Turki. Saluran TV tersebut, yang sering didenda oleh pengawas media Turki RTUK, akhirnya disita oleh negara dan ditutup setelah tindakan keras polisi terhadap kelompok Oktar.

Adnan Oktar menetap di Ankara hingga akhirnya dirinya pindah ke Istanbul pada tahun 1979. Dirinya telah membuat ratusan buku, buklet, poster, dokumenter, dan CD.

Buku-bukunya tersebut dibuat dengan mewah, menggunakan kertas berkualitas tinggi, dan penuh gambar berwarna, dan dijual di toko buku Islam di seluruh dunia.

Oktar diketahui menolak teori evolusi Darwin dan telah menulis buku setebal 770 halaman yang berjudul "The Atlas of Creation" dengan nama pena, Harun Yahya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak