Alhasil, nama keduanya masih tetap ada di daftar manifes pesawat Sriwijaya SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu itu.
Setibanya di Pontianak, keduanya baru mengetahui pesawat yang hendak dinaikinya ternyata mengalami kecelakaan.
"Kami baru tahu sampai Pontianak, langsung kabari keluarga karena mereka khawatir saya ada di pesawat itu," ungkapnya.
Sementara itu, Paulus mengaku sangat bersyukur membatalkan penerbangan sehingga lolos dari maut. Ia tak hentinya mengucapkan syukur karena masih diberikan keselamatan.
Baca Juga:Sriwijaya Air Jatuh, Chrissy Teigen Kritik Pemerintah Indonesia
"Sangat bersyukur kepada Tuhan masih dikasih kesempatan selamat," tutur Paulus.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 bermesin Boeing 737-500 registrasi PK-CLC. Sriwijaya Air jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyatakan dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah barat laut dan pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki, kemudian pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki.
"Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini kami menduga bahwa mesin dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air," kata Soerjanto dalam keterangan resmi KNKT, Selasa (12/1/2021).
Simak video selengkapnya di sini.
Baca Juga:Detik-detik Sriwijaya Air SJ182 Kecelakaan, Mesin Hidup saat Jatuh