Jokowi Kesal Kedelai Masih Impor, Tengku Zul: Lha, Presidennya Siapa?

"Mumet, ruwet. Rakyat tahu apa, Pak," ujar Tengku Zul.

Reza Gunadha | Nur Afitria Cika Handayani
Selasa, 12 Januari 2021 | 14:47 WIB
Jokowi Kesal Kedelai Masih Impor, Tengku Zul: Lha, Presidennya Siapa?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan akan menjadi orang pertama di Indonesia yang menerima vaksinasi COVID-19, apabila sudah ada izin dari BPOM. [Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden]

BeritaHits.id - Mantan Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain atau Tengku Zul mengomentari soal sikap Presiden Joko Widodo terkait impor kedelai.

Tengku Zulkarnain membahas sebuah artikel yang menyebut kekesalan Jokowi terhadap impor kedelai.

Hal tersebut dia kicaukan melalui akun Twitternya @ustadtengkuzul, Selasa (12/1/2021).

Dalam cuitannya tersebut, Tengku Zul justru bertanya kepada Jokowi.

Baca Juga:Harga Kedelai Tinggi, Mendag Minta Masyarakat Mengerti

Cuitan Tengku Zulkarnain. (Twitter)
Cuitan Tengku Zulkarnain. (Twitter)

"Pak Jokowi kesal karena kedelai masih impor. Lha, presidennya siapa? Mau menyalahkan siapa? Mumet, ruwet. Rakyat tahu apa, Pak?" cuit Tengku Zul, dikutip Suara.com.

Sebelumnya, Jokowi berbicara soal bahan baku tahu dan tempe, yaitu kedelai. Dia menginginkan agar permasalahan soal kedelai segera diselesaikan.

"Kita tahu bahwa beberapa minggu terakhir ini urusan yang berkaitan dengan tahu dan tempe, kedelai jadi masalah," ujar Jokowi, dikutip dari Antara.

Selanjutnya, dia menyoroti soal Indonesia yang masih impor gula dan kedelai setiap tahun.

"Kedelai hati-hati, gula hati-hati, ini yang masih jutaan-jutaan.Jutaan ton. Bawang putih, beras, meskipun ini sudah hampir 2 tahun kita nggak impor beras. Saya mau lihat betul di lapangannya apakah bisa bisa konsisten," ungkapnya.

Baca Juga:Turunkan Kadar Kolesterol Dalam Tubuh, Coba Rutin Makan Kacang Kedelai!

Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya pengelolaan pangan. Menurut dia, bahan pangan seperti bawang putih, gula, jagung, kedelai, dan komoditas lain yang harus diimport menjadi catatan khusus.

"Pembangunan pertanian harus diseriusi secara detail. Terutama saya ingin menggarisbawahi komoditas pertanian impor. Kedelai, jagung, gula, ini yang masih juta-jutaan ton," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak