Dalam video itu, Laura pun mengaku sempat putus asa dan ingin meninggal saja. Sebab dia merasa tidak kuat menahan siksa sebagai gadis lumpuh akibat kecelakaan pesawat.
Namun, untungnya ada sosok kedua orang tua yang terus hadir untuk Laura dan membangkitkan semangat hidupnya.
Bahkan, orang tua Laura yang membantu segala keperluannya saat lumpuh, dari mulai menggantikan baju, sampai membersihkan kotoran.
"Saya sampai pernah ngomong ke mama saya, 'Ma sudah deh ma, saya gak kuat lagi. Mending saya mati saja'. Tapi orang tua saya bilang, 'Gak boleh seperti itu, kamu harus hidup, kamu harus semangat, kamu masih punya keluarga. Kamu gak boleh patah semangat seperti itu'. Tapi keadaan saya lumpuh, gak bisa gerak badannya," tutur Laura.
Baca Juga:Daftar Jenazah Korban Sriwijaya Air Diserahkan ke Keluarga Hari Ini
Laura juga mengenang masa-masa dia menjadi pramugari dan momen saat hubungannya dengan kedua orang tua hancur. Dia mengatakan sempat enggan bertemu ayah dan ibu.
"Hubungan saya dengan orang tua saya itu hancur sekali. Saya sudah lama sekali pergi dari rumah. Saya terbang ke sana kemari, saya gak mau pulang gitu. Karena menurut saya, di rumah itu gak enak, gak asyik. Saya tiap hari kalau ketemu orang tua, kayanya diomelin terus," ujar Laura.
"Tapi dalam keadaaan saya lumpuh. Orang tua saya dengan tulus pakain saya baju. Sisirin rambut saya, tiap hari suapin saya. Maaf, tiap hari dia bersihin kotoran saya. Bayangin, usia 19 tahun, kotorannya masih dibersihin," lanjut dia.
Melihat hal itu, Laura dengan yakin menganggap bahwa cinta orang tua memang benar-benar ada. Terlebih saat dia meminta maaf, ayah dan ibunya mengatakan tidak sama sekali terbebani dengan kondisi ini.
Cerita Laura membuat haru warganet yang menyaksikan videonya. Lihat videonya DI SINI.
Baca Juga:Hari Ini 8 Jenazah Korban Sriwijaya Air Diserahkan ke Keluarga