Ada Dugaan Mega Korupsi BPJS, Marzuki Alie: Koruptor Lebih Buruk dari Hewan

"Sebaiknya pejabat-pejabat ini sumpahnya dibuat beda, dilaknat 7 turunan," kata Marzuki Alie.

Reza Gunadha | Hernawan
Kamis, 21 Januari 2021 | 08:24 WIB
Ada Dugaan Mega Korupsi BPJS, Marzuki Alie: Koruptor Lebih Buruk dari Hewan
Mantan Ketua DPR Marzuki Alie berjalan menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin (8/1).

"Sebaiknya pejabat-pejabat ini sumpahnya dibuat beda, dilaknat 7 turunan," tandas Marzuki Alie sembari menyematkan tautan berita soal dugaan korupsi di BPJS Ketenagakerjaan.

Marzuki Alie soal maraknya korupsi (Twitter/Marzukialie_MA).
Marzuki Alie soal maraknya korupsi (Twitter/Marzukialie_MA).

Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) menaikkan status hukum pengungkapan dugaan praktik korupsi di lembaga jaminan sosial tersebut menjadi penyidikan, setelah penerbitan surat perintah penyidikan (sprindik), Print-02/F.2/Fd.2/01/2021.

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum-Kejakgung) Leonard Ebenezer mengatakan, sprindik tersebut terbit pada Selasa (19/1). “Berdasarkan sprindik tersebut, tim penyidik pada Jampidsus, mulai akan melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait sebagai saksi,” kata Ebenezer 

Terkait penyidikan tersebut, Ebenezer menerangkan, tim di Jampidsus pada Senin (18/1) sudah memulai serangkaian proses pencarian bukti-bukti kasus. Di antaranya, dengan melakukan upaya penggeledahan di kantor induk BPJS Naker yang berada di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel). 

Baca Juga:Mensos Risma Masak di Pengungsian, Roy Suryo Sindir: Harus Bilang Wow?

“Penyidik menyita beberapa data dan dokumen dalam penggeledahan tersebut,” kata Ebenezer.

Tim penyidikan Jampidsus, juga akan memulai serangkaian pemanggilan, dan pemeriksaan awal terhadap saksi-saksi. Hari ini (19/1), kata dia, jadwal pemeriksaan sudah mulai dilakukan terhadap 10 nama.

Ebenezer mengatakan, rencana pemeriksaan kembali dilakukan terhadap 20 nama pada hari ini.

“Mereka yang dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait dugaan tindak pidana korupsi, pada pengelolaan keuangan dan dana investasi oleh BPJS Naker,” terang dia.

Direktur Penyidikan di Jampidsus Febrie Adriansyah pernah menerangkan, pengungkapan kasus BPJS Naker sebetulnya berawal dari rangkaian penyelidikan yang panjang. Kata dia, selama penyelidikan tersebut, timnya menemukan adanya dugaan pengelolaan dana investasi yang menyimpang. 

Baca Juga:Korupsi Proyek Citra Satelit, Eks Kepala BIG dan Pejabat LAPAN Ditahan KPK

“Terutama terkait dengan investasinya. Transaksinya banyak, sampai 40 T (triliun),” kata Febrie, Senin (28/12) lalu. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak