BeritaHits.id - Beredar pesan berantai yang mengatasnamakan dari BPTP Sulawesi Barat meminta warga Mamuju segera meninggalkan wilayah tersebut. Sebab, diprediksi akan terjadi gempa 7,0 SR disusul tsunami dahsyat dalam waktu dekat. Benarkah demikian?
Pesan berantai tersebut tersebar luas di pesan singkat WhatsApp, mengatasnamakan Ahmad Riyadi dari BPTP Sulbar.
Berikut isi narasi yang beredar di media sosial tersebut:
"[17/1 00:50] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Sdh tepat bu kabalai menginstruksikan kami utk keluar mamuju…..hasil rakor malam ini bbrapa jam yang lalu yang dihadiri Gub, forkopimda, BMKG pusat, Kepala BNPB pusat….semua yg mengikuti rapat trsebut trmasuk insan pers berubah tegang setelah mndengar pnjelasan Jubir BMKG pusat bahwa bencana ini akan lbh brpotensi melebihi Palu….jd mmang dharapkan tmn2 bisa mninggalkan mamuju sesegera mungkin…..
Baca Juga:Awan Cumulonimbus Akibatkan Puting Beliung? Ini Penjelasan BMKG
[17/1 00:53] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Bhwa BMKG menarget akan ada gempa 7.0 SR atau bisa lebih….dan ada potensi tsunami dan likuifaksi…..
[17/1 00:55] Ahmad Riyadi BPTP Sul Bar: Maaf bu kabalai dan tmn2 skalian bhwa tdk ada maksud sy membuat rasa cemas atau menakut2i tp sy merasa info ini wajib sy share utk kewaspadaan dan bahan prtimbangan tmn2…..” Selain gambar pesan di WhatsApp tersebut, akun Facebook Diena Aqila juga menuliskan kalimat narasi seperti ini: “Ya Allah sesak lagi denger kabar dari kk’ berita ini… mamuju harus di kosongkan…"
Benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Kamis (21/1/2021), klaim yang menyebutkan warga Mamuju diminta kosongkan wilayah karena ada gempa dan tsunami dahsyat adalah klaim yang salah.
Baca Juga:Mantap! Presiden Biden Cabut Larangan Warga Muslim Masuk AS
Kepala Humas BMKG, Akhmad Taufan membantah pesan berantai tersebut. Ia memastikan narasi yang meminta warga mengosongkan Mamuju karena diprediksi akan terjadi gempa dan tsunami adalah kabar hoaks alias tidak benar.
"Hoaks mas," kata Taufan dikutip dari Kompas.com.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga membatah kabar adanya gempa dan tsunami susulan. Ia menegaskan, BMKG tidak pernah mengeluarkan imbauan seperti itu.
"Tidak pernah BMKG menyatakan hal seperti itu. Yang kami imbau adalah jauhi bangunan-bangunan yang sudah runtuh, jauhi lereng yang rawan longsor dan cukup jauh dari pantai," ungkap Dwikorita.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengimbau masyarakat Mamuju untuk tak mudah terpengaruh dengan kabar yang tidak jelas sumbernya.
"Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan klaim yang menyebut warga Mamuju diminta keluar wilayah karena diprediksi ada gempa dan tsunami susulan adalah klaim yang keliru.
Klaim tersebut masuk dalam kategori fabricated content atau konten palsu.