Polisi Belajar Kitab Kuning, Gus Mis: Ini Cegah Ekstremisme, Dukung!

Menurut Gus Mis, belajar kitab kuning dapat mencegah infiltrasi ekstremisme beragama di tubuh Polri.

Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Jum'at, 22 Januari 2021 | 09:26 WIB
Polisi Belajar Kitab Kuning, Gus Mis: Ini Cegah Ekstremisme, Dukung!
Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kanan) disaksikan Ketua DPR Puan Maharani (kedua kiri), Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin (kiri) dan Sufmi Dasco Ahmad (kanan) memberi hormat usai sidang paripurna di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/1/2021). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]

“Dan tentunya baik di eksternal maupun internal itu saya yakini bahwa apa yang disampaikan oleh kawan-kawan ulama itu benar adanya, oleh karena itu akan kami lanjutkan pak,” tuturnya.

Selain belajar kitab kuning, lanjut dia, juga sangat penting untuk terus menjalin hubungan baik dengan para ulama.

Agar masyarakat tak mudah terpapar dari ideologi -ideologi bertentangan dengan prinsip Pancasila, Ia akan terus berkoordinasi dengan para ulama.

“Bekerja sama dengan tokoh-tokoh agama, tokoh tokoh ulama untuk kemudian melakukan upaya pencegahan dengan memberikan penjelasan supaya masyarakat tidak mudah terpapar dengan ajaran-ajaran seperti itu,” imbuhnya.

Baca Juga:Ini Rencana Komjen Listyo Sigit Prabowo Usai Disetujui Jadi Kapolri

Komjen Listyo Sigit menuturkan, bahwa belajar kitab kuning merupakan nasihat atau saran para ulama saat masih menjabat Kapolda Banten.

“Seperti dulu di Banten saya pernah sampaikan, anggota wajib untuk belajar kitab kuning. Karena kami mendapatkan masukan dari ulama-ulama yang kami datangi bahwa untuk mencegah berkembangnya terrorisme salah satunya adalah dengan belajar kitab kuning,” kenangnya.

Saran itu langsung diterapkanya dan terbukti efektif. Maka, ketika menjabat sebagai Kapolri nanti, Komjen Listyo Sigit mengaku akan mencanangkan program wajib belajar kitab kuning.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak