Mengenal Maya Nabila, Mahasiswi S3 ITB Termuda Berusia 21 Tahun

Maya memulai pendidikan Sekolah Dasar sejak berusia 5 tahun dan mengikuti program akselerasi di jenjang pendidikan menengah atas

Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Jum'at, 22 Januari 2021 | 10:35 WIB
Mengenal Maya Nabila, Mahasiswi S3 ITB Termuda Berusia 21 Tahun
Maya Nabila, mahasiswi S3 termuda di ITB usia 21 tahun (ITB)

BeritaHits.id - Maya Nabila, dara berusia 21 tahun menjadi mahasiswi jenjang pendidikan S3 termuda di Institut Teknologi Bandung.

Perempuan kelahiran Padang, 9 Mei 1999 ini mengambil program studi Matematika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Sejak kecil, Maya memang dikenal sebagai anak yang berprestasi dan gemar bersekolah.

Ia sudah mulai masuk Sekolah Dasar diusianya yang baru menginjak lima tahun.

Baca Juga:Vulkanolog ITB: Ada Hubungan Antara Letusan Gunung Api dan Pemanasan Global

"Sejak dulu memang aku suka belajar hal baru," kata Maya dikutip dari laman resmi ITB, Jumat (22/1/2021).

Saat Maya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, ia mengikuti program akselerasi. Hanya butuh waktu dua tahun bagi Maya untuk menyelesaikan masa pendidikan menengahnya itu.

Setelah lulus SMA, ia langsung melanjutkan pendidikan tinggi S1 jurusan Matematika di Universitas Andalas.

Dalam waktu kurang dari empat tahun, Maya berhasil menyelesaikan studinya dang meraih gelar sarjana.

"Alhamdulillah, ada kesempatan lanjut S@/S3 dengan program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU)," ungkapnya.

Baca Juga:Tega! Mahasiswi Magang RSJ Magelang Bunuh Bayinya Sendiri di Toilet Asrama

Ia mengaku mendapatkan dukungan penuh dari keluarga. Sang ayah yang menyelesaikan pendidikan hingga S3 memberikan membuat Maya semakin termotivasi untuk terus belajar.

Saat melanjutkan pendidikan S2 di ITB dengan beasiswa PMDSU Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Maya sempat mengalami kendala cukup berat.

Ia harus menyesuaikan pelajaran yang sebelumnya ia dapatkan saat mengambil program sarjana di Universitas Andalas.

Maya mengaku sama sekali tak menyangka bisa menjadi mahasiswi termuda di ITB. Namun, menjadi mahasiswi termuda tak membuatnya berpuas diri.

"Perasaan ya senang sih ya, tapi ini belum jadi apa-apa, baru jadi mahasiswa termuda saat ini, aku belum punya kontribusi apapun untuk kampus atau negara," ungkap Maya.

Maya berharap ia bisa menambah ilmu dan pengetahuannya selama melanjutkan kuliah hingga S3.

Ia memiliki mimpi besar menjadi seorang dosen hingga mendirikan sekolah untuk anak-anak kurang mampu secara finansial.

Maya menilai membangun karakter dan pola pikir merupakan hal penting dalam hidup yang bisa didapatkan dari pendidikan nonformal.

Namun, kemampuan sosialisasi, sopan santun hingga perkembangan ilmu dan teknologi bisa juga didapat dari bangku pendidikan formal.

"Aku punya cita-cita ingin jadi dosen, aku ingin mengajar dan membagikan ilmu yang aku dapatkan selama kuliah di ITB ini," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak