BeritaHits.id - Beberapa korban penipuan seorang wanita bernama Fenny melakukan aksi sadis. Untuk meminta pertanggungjawaban dari pelaku, mereka mengirim karangan bunga yang bertuliskan pesan untuk si penipu.
Akun Twitter @svt_1402 mengunggah foto karangan bunga tersebut dan viral dikomentari oleh warganet.
Dalam karangan bunga tersebut tertulis pernyataan para korban yang menagih uang sejumlah 300 juta yang dibawa lari si penipu.
"Turut berduka cita atas hilangnya hati nurani dan akal sehat Fenny Anggraeni," bunyi tulisan dalam karangan bunga itu.
Baca Juga:Sampai Malam Manado Masih Terendam Banjir
"Hai Fenny, kamu kemanakan uang 300 juta kami - korban Fenny," lanjutnya.
Pemilik akun Twitter itu pun menuliskan keterangan yang mempertanyakan keberadaan Fenny. Ia menyampaikan pesan pada Fenny terkait pesan dari para korbannya.
"DEAR FENNY ANGGRAENI TOLONG CEK GIFT DARI KAMI PARA KORBANMU YA ," tulis akun tersebut.
Sebelumnya. diketahui bahwa nama Fenny viral setelah melakukan penipuan dalam bisnis berjualan merchandise K-pop.
Ia disebut telah membawa lari uang yang dibayarkan oleh para pembeli yang tertipu oleh penawarannya.
Baca Juga:Korban Penggusuran Tol Bandara Soetta di Tangerang Diusir saat Yasinan
Melihat unggahan ini para warganet turut memberikan beragam komentar. Mereka mengaku kesal terhadap pelaku penipuan yang telah menelan banyak korban.
"ini si fenny fenny ada yg tau gak dia lulusan mana dan kerja dimana?? siapa tau bisa dicari profile nya di linkedin terus di cari ke tempat kerjanya," tulis warganet dengan akun @goforl***.
"Wkwkwk mantull... tiap ada kasus penipuan merch kpop gini gue juga jadi marah anjirr karna bayangin para korbannya dah cape2 nabung buat beli merch eh malah ketipu anjim banget hhhh.. smoga cepat selesai kasusnya dan smoga duitnyaa balik yaa kawan-kawan mangatss," tulis warganet dengan akun @kartikatika****.
Dalam kasus ini disebutkan bahwa pelaku telah menipu lebih dari 400 orang korban lewat 6 akun jualan yang berbeda dan 9 rekening bank yang berbeda pula. Tak hanya dari dalam negeri, korban dari kasus penipuan ini juga berasal dari luar negeri.