Refly Harun Sebut Jokowi Presiden Bagi Pendukungnya, Ferdinand: Ngaco!

Ferdinand Hutahaean menyebut opini yang dilontarkan Refly Harun adalah sesat.

Dany Garjito | Nur Afitria Cika Handayani
Senin, 25 Januari 2021 | 11:02 WIB
Refly Harun Sebut Jokowi Presiden Bagi Pendukungnya, Ferdinand: Ngaco!
Refly Harun dan Refly Harun.

BeritaHits.id - Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun berpendapat bahwa Presiden Joko Widodo hanya menjadi presiden bagi pendukungnya.

Menanggapi hal tersebut, politisi Ferdinand Hutahaean menyebut opini yang dilontarkan Refly Harun adalah sesat.

Ferdinand juga menyebut seharusnya kelompok yang kalah seperti Refly Harun harus menerima hasil demokrasi yang sah.

Hal ini dia kicaukan melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3.

Baca Juga:Tommy Soeharto Tak Senang Kantornya Kena Gusur Tol Depok-Antasari

"Pendapat ini bersumber dari sebuah kehidupan yang tidak menerima demokrasi secara utuh. Demokrasi kita telah memilih Jokowi sebagai presiden terpilih dan harusnya kelompok yang kalah seperti Refly Harun menerima hasil demokrasi yang sah bukan beropini seperti ini," cuit Feridinand, dikutip Suara.com.

Lebih lanjut, Ferdinand menyebut pendapat Refly Harun merupakan opini yang sesat.

Sebab, Prabowo dan Sandiaga Uno yang menjadi lawan Jokowi dalam Pilpres 2019 justru dirangkut menjadi bagian dari pemerintahan.

"Jokowi sebagai presiden jelas mengurusi seluruh rakyat pemilihnya maupun yang tidak memilihnya. Bahkan Prabowo dan Sandiaga Uno dirangkul jadi bagian pemerintahan. Lucunya, Refly Harun beropini seolah Jokowi hanya presiden bagi pendukungnya. Refly yang sesat opini, Jokowi yang dia salahkan. Ngaco!" ujarnya.

Cuitan Ferdinand Hutahaean.
Cuitan Ferdinand Hutahaean.

Sebelumnya, opini tersebut diutarakan oleh Refly Harun melalui kanal Youtube miliknya.

Baca Juga:Megawati Soekarnoputri dan JK Bisa Dicalonkan di Pilpres 2024

Menurut Refly, kelompok pendukung Jokowi seolah mempersepsikan presiden itu adalah presiden kelompok mereka. Sementara yang bukan pendukungnya tidak dianggap sebagai rakyat.

"Presiden dianggap sebagai presidennya cebong. Lalu ada istilah baru, Kadrun misalnya. Dan setiap saat, bahwa seolah-olah yang dikatakan Kadrun itu bukan rakyatnya Jokowi. Konsep bernegara kita jadi tidak benar," ucap Refly Harun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak