
Selain itu, Febri Diansyah juga menyinggung sosok Novel Baswedan. Dia merasa, Novel Baswedan sebentar lagi akan diserang menggunakan isu 'Taliban' di KPK lagi.
Tidak hanya itu, kata Febri Diansyah, penyidik yang menangani kasus korupsi besar tersebut barangkali tidak luput dikaitkan.
"Dugaan saya, setelah ini Novel Baswedan DKK akan diserang. Ya, menggunakan isu 'Taliban' di KPK itu. Dan mungkin dikaitkan dengan penyidik yang sedang menangani kasus korupsi besar. Misal kasus korupsi benur ataupun korupsi Bansos Covid-19 yang sedang ditangani KPK," tegas Febri Diansyah.
Menyoal isu Taliban yang disebut-sebut akan kembali menyudutkan KPK, Febri Diansyah mengajak semua pihak berdoa agar lembaga antirasuah itu lolos menangani kasus-kasus besar.
Baca Juga:KPK: Dampak Korupsi Proyek CSRT Bisa Berakibat Bencana Alam
"Kita doakan dan jaga bersama teman pegawai KPK yang sedang bersungguh berjuang menangani kasus besar saat ini. Semoga kasus korupsi benur dan suap Bansos COvid-19 bisa diungkap seterang-terangnya. Tantangan mereka pasti tidak mudah," tukas Febri Diansyah.
Selain itu, Febri Diansyah juga mendesak agar pimpinan KPK membuktikan keseriusan mereka. Terlebih lagi dalam kasus korupsi benur yang melibatkan Eks Menteri KKP dan suap Bansos Covid-19 dengan tersangka Eks Mensos Juliari Batubara.
"Pimpinan KPK mestinya juga bisa buktikan keseriusan mereka," lanjut dia.
Perlu diketahui, isu 'Taliban' di tubuh KPK sempat menyeruak dua tahun lalu. Isu itu dihembuskan di tengah demonstrasi para mahsiswa yang menolak keras revisi UU KPK.
Kekinian, muncul sebuah video terkait demonstrasi mahasiswa menolak revisi UU KPK yang dibagikan ulang. Hal itu diduga akan memanaskan isu 'Taliban' kembali.
Baca Juga:Suap Proyek CSRT, Bos Ametis Indegeo Lissa Rukmi Utari Ditahan KPK