BeritaHits.id - Beredar video aksi tak senonoh berdurasi 1 menit 24 detik. Aksi pencabulan ini diduga menimpa perempuan dengan gangguan jiwa.
Kasus asusila tersebut sengaja diabadikan oleh orang tidak dikenal yang kemudian videonya beredar liar di media sosial.
Aksi pencabulan terhadap perempuan yang diduga mengalami gangguan jiwa ini terjadi di depan sebuah toko yang tutup.
Toko yang menjadi tempat kejadian perkara tindak pencabulan tersebut diduga berlokasi di kawasan Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
Baca Juga:Tega! Aksi Bejat Pemilik Sanggar Cabuli 10 ABG Terbongkar, Ini Modusnya
Buntut dari beredarnya video aksi tak senonoh ini membuat warga Puger heboh. Mereka bertanya-tanya tentang sosok Gisel dicabuli di depan toko.
Sebagai informasi, 'Gisel' merupakan julukan warga sekitar untuk perempuan dengan gangguan jiwa yang sering mondar-mandir di kawasan Puger.
"Gisel julukan orang sini kepada orang gila perempuan setengah telanjang yang sering mondar mandir di kawasan Puger," kata Astutik, warga setempat, seperti dikutip dari Suarajatimpost.com -- jaringan Suara.com, Selasa (26/1/2021).
Warga Puger ini juga mengaku tidak mengetahui siapa memberikan nama panggilan 'Gisel' kepada perempuan dengan gangguan jiwa tersebut.
"Entah siapa yang mengawali memanggil Gisel, saya juga kurang tahu," kata Astutik.
Baca Juga:Cerita Ayah Bejat di Tasik, 50 Kali Setubuhi Anak Bersuami hingga Hamil
Astutik mengungkapkan bahwa dirinya merasa kasihan kepada Gisel yang disetubuhi, direkam, dan videonya beredar di media sosial.
"Gisel saat itu lagi tidur lalu laki-laki tua datang dan menyetubuhi Gisel, kasihan sekali," kata Astutik yang iba terhadap nasib Gisel.
Tokoh pemuda setempat menanggapi 'Gisel telanjang'
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, tokoh pemuda Puger, Mulya Cahya mengaku prihatin dengan aksi 'Gisel diperkosa' yang diduga terjadi di daerahnya.
"Terenyuh sekali, harusnya warga menggagalkan aksi laki-laki yang berusaha mencabuli perempuan dengan gangguan jiwa tersebut, jangan malah dibiarkan apalagi direkam," kata Mulya.
Mulya berharap agar pemerintah sigap dalam hal ini, termasuk jika pelaku pencabulan juga sakit jiwa.
"Jika dibiarkan, dampaknya tidak baik. Salah satu alasannya kan karena Gisel nama julukan itu tidak pakai baju mondar mandir dan jadi tontonan, padahal banyak anak di daerah sini," kata Mulya memungkasi.