BeritaHits.id - Cendekiawan Muslim Emha Ainun Najib atau Cak Nun menilai pandangan publik mengenai penggunaan jilbab saat ini terlalu berlebihan.
Belakangan, isu mengenai penggunaan jilbab kembali menjadi sorotan publik usai muncul kabar siswi di Padang dipaksa memakai jilbab meskipun ia tak beragama Islam.
Melalui video berjudul 'Caknun - Guru jangan Paksa Siswi Memakai Jilbab! Tapi Anjurkan Dengan Cara yang Bijaksana' yang dibagikan oleh kanal Adonara Shop TV pada Minggu (24/1/2021), Cak Nun memberikan pandangannya tentang pemikiran publik soal jilbab.
"Mosok rambute ketok titik metu teko jilbab sak lembar i mlebu neroko cobo. Cek angele urip iki (masak rambutnya kelihatan sedikit keluar dari jilbab sehelai saja masuk neraka coba. Kok sulit sekali hidup ini)" kata Cak Nun seperti dikutip Suara.com, Selasa (26/1/2021).
Baca Juga:MUI: Tak Masalah Murid Non Muslim Pakai Jilbab Asal Keinginan Sendiri
Cak Nun menyoroti komentar di dunia maya yang kerap kali menghakimi para wanita yang tak mengenakan jilbab.
Kebanyakan orang langsung menjatuhkan vonis kepada perempuan tak berjilbab akan menjadi penghuni neraka.
"Dikit-dikit neraka. Ya Allah kok banyak sekali takmir neraka ini. Yang menentukan dan mendaftari orang masuk neraka itu lho. Sekarang coba, orang tidak jilbaban kan langsung kalau di medsos tu 'ini penghuni neraka'" ungkapnya.
Penulis puisi 'Lautan Jilbab' itu mencontohkan beberapa perempuan muslim yang tak mengenakan jilbab. Mereka adalah istri Buya Hamka dan juga ibunya sendiri.
Kedua perempuan muslim itu tak mengenakan jilbab, melainkan sebuah kerudung.
Baca Juga:Soal Aturan Wajib Berjilbab, MUI Sumbar: Begitu Gampang Tuduh Intoleran
Bahkan, sebelum 1980 tak ada satupun perempuan muslim yang berangkat ke sekolah mengenakan jilbab.
Cak Nun tak mampu membayangkan jika perempuan muslim tak berjilbab masuk neraka, maka penghuni neraka ternyata berisi para leluhur.
"Lha bayangkan, penghuni neraka banyak sekali ternyata mbah-mbah, ibu-ibu kita, ya Allah," tuturnya.
Cak Nun mengajak umat Muslim untuk tidak terlalu kaku dalam memahami aturan surga dan neraka, sebab masuk atau tidaknya seseorang ke surga dan neraka bukanlah ditentukan oleh manusia.
Namun, penentuan seseorang masuk neraka ataupun surga merupakan hak prerogatif Sang Pencipta.
Menurutnya, memaksakan orang lain menggunakan jilbab tidak akan memberikan dampak baik. Ia mencontohkan sosok sang ibu yang tak pernah memaksa putrinya berjilbab, hal itu juga dilakukan Cak Nun terhadap putrinya.
Pasalnya, setiap orang memiliki momentum hidayah masing-masing. Sebagai sesama muslim sebaiknya saling mendoakan, bukan justru memaksakan.
"Setiap orang mendapat momentum hidayahnya masing-masing. Kita doakan semuanya," tukasnya.