BeritaHits.id - Politikus Rachland Nashidik membandingkan kabar baik dan buruk yang disampaikan Presiden Joko Widodo.
Awalnya, Jokowi memberikan kabar baik terkait pengendalian krisis kesehatan dan ekonomi.
Selang satu hari kemudian, Jokowi justru membagikan kabar buruk terkait angka jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia.
Perbandingan kabar tersebut pun ramai diperbincangan tokoh politik hingga warganet.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Tembus Satu Juta: Cakupan Testing di Indonesia Masih Rendah
Menanggapi hal tersebut, Rachland Nashidik menyoroti sikap dan pernyataan Jokowi terkait penanganan covid-19.
Dirinya menyebut, Jokowi mampu menampilkan dua sikap yang berbeda hanya dengan waktu sehari.
Hal tersebut dia utarakan melalui akun Twitter pribadinya @RachlandNashidik, Selasa (26/1/2021).
"Hanya selang sehari. Silakan rakyat memilih mau ikut yang mana: bersyukur atau berduka? Toh dua-duanya datang dari beliau," cuitnya, dikutip Suara.com.
Unggahan tersebut pun langsung disorot oleh warganet.
Baca Juga:Jokowi Pastikan Pemerintah Kerja Keras Dalam Mendapatkan Vaksin Covid-19
"Ini sekaligus berita baik dan berita buruk. Berita baiknya, pertama kali dalam sejarah Indonesia bahwa bersyukur dan berduka bisa dicapai hanya selang satu hari, berita buruknya, kedua kabar itu disampaikan beliau," ujar akun abdul*******.
"Sekarang bersyukur besoknya berduka," timpal akun miranty*****.
Kabar Baik
Presiden Jokowi mengklaim, Indonesia mampu mengendalikan dua krisis yang merupakan imbas pandemi covid-19 sejak awal tahun 2020 hingga memasuki 2021.
Kedua krisis yang diklaim sukses ditangani oleh pemerintahan Jokowi itu adalah krisis kesehatan serta ekonomi.
"Kita bersyukur, Indonesia termasuk negara yang bisa mengendalikan dua krisis tersebut dengan baik," ujar Jokowi dalam Sidang Majelis Pekerja PGI yang digelar secara virtual yang dikutip dari Youtube Yakoma PGI, Senin (25/1/2021)
Kendati demikian, Jokowi menuturkan permasalahan pandemi belum berakhir dan masih berlangsung, sehingga harus tetap waspada serta siaga.
Kabar Buruk
Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang jumlah kasus positif Covid-19 melewati satu juta kasus.
Menurut data worldometers, Indonesia berada di atas Filipina yang sekarang mencatatkan 516.166 kasus positif Covid-19.
Indonesia juga menjadi negara pertama dengan angka kematian tertinggi di Asia Tenggara dengan 28.468 jiwa.
Di level Asia, Indonesia juga menjadi negara keempat, setelah India, Turki, dan Iran, yang melewati angka satu juta kasus.
Angka kesembuhan 820.356 pasien Covid-19 di Indonesia juga menjadi yang nomor satu di Asia Tenggara, hal yang sebanding dengan jumlah kasus.
Pada 25 Januari, Indonesia telah melakukan 32.004 tes per satu juta orang, masih jauh jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya
Filipina sudah melakukan tes dengan rata-rata 68.776 tes per satu juta orang, Malaysia 137.438 per satu juta orang, dan Singapura 1.031.417 per satu juta orang.
Covid-19 sudah menginfeksi masyarakat di 34 provinsi dan 510 kabupaten serta kota di Indonesia.