BeritaHits.id - Pegiat media sosial Denny Siregar mengaku salut dengan sosok Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Pasalnya, Fadli Zon kerap diejek tapi tidak pernah meradang.
Denny Siregar mengatakan Fadli Zon acapkali diejek warganet dengan sebutan ikan buntal. Meski begitu, imbuh Denny Siregar, Fadli Zon tak pernah merasa tersinggung, terlebih sampai marah.
Pernyataan tersebut disampaikan Denny Siregar melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya disinyalir menanggapi kasus seputar dugaan rasialisme terhadap eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
Denny memuji Fadli Zon sebagai sosok tahan banting, kendati sering menerima serangan fisik dari warganet. Denny menilai Fadli Zon tak pernah memperlebar ejekan pribadi menjadi ranah suku dan ras.
Baca Juga:Proses Kilat Kasus Rasisme Ambroncius, Kini Dibui Gara-gara Jemari
Bukan cuma itu, Denny Siregar juga mengungkit penghargaan Bintang Mahaputera yang diterima Fadli Zon pada Agustus 2020.
“Pada sisi ini gua demen sama Fadli Zon. Meskipun dia sering diejek ikan buntal sama netizen, dia enggak pernah tersinggung apalagi kemudian melebarkan ejekan itu ke wilayah suku dan ras,” kata Denny Siregar dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Rabu (27/1/2021).
Denny Siregar melanjutkan, “Pantas doi dapet bintang Mahaputera.”
Ya, Fadli Zon memperoleh Bintang Mahaputera Nararya atau bintang penghargaan sipil tertinggi pada orang yang berjasa karena menjabat wakil ketua DPR 2014-2019.
Pemberian penghargaan itu sempat menuai polemik lantaran Fadli Zon cukup keras dalam mengkritik Jokowi. Selain itu, pemberian penghargaan dinilai tak memiliki indikator yang jelas.
Baca Juga:Resmi Ditahan, Ambroncius Bisa Mendekam Dipenjara 5 Tahun Lebih
Usai menyampaikan kekagumannya soal Fadli Zon yang tak pernah marah walau diejek ikan buntal, netizen langsung ramai mengomentari postingan Denny.
Salah satunya datang dari akun Bram Mantio. Menurutnya, apa yang disampaikan Denny jauh dari elok. Denny bahkan disebut sebagai cebong peliharaan rezim.
“Komen-komen orang peliharaan Jokowi memang solid. Bayaran akan ditambah wahai cebong cebong ku,” katanya.
Komentar lain kemudian datang dari akun Andreas. “Masalahnya sudah putus urat malunya,” kata dia.
“Dia dipilih dan dapat suara, sementara ente hanya sampah, dapat uang dari Istana apabila berkoar-koar,” kata akun Filipus Sodomus Anus.
“Itu namanya berbesar hati karena dia pun tahu konsekuensi atas ucapannya juga. Anda pun mesti contoh dia juga, jangan ada istilah enak di lu enggak enak di gue, inilah contoh keseimbangan,” kata akun Purwono Basuki.