Yahya Waloni Sengaja Tabrak Anjing, Ustaz Ahong Kisahkan Sufi yang Sombong

Ustaz Ahong: Kita tak berhak menyakitinya apabila memang anjing itu tak melukai manusia atau hewan lainnya.

Reza Gunadha | Aprilo Ade Wismoyo
Senin, 15 Februari 2021 | 14:11 WIB
Yahya Waloni Sengaja Tabrak Anjing, Ustaz Ahong Kisahkan Sufi yang Sombong
Yahya Waloni menolak pakai masker (youtube)

BeritaHits.id - Pernyataan Ustaz Yahya Waloni yang mneyebut dirinya sengaja menabrak anjing karena binatang itu dianggapnya najis, menuai beragam tanggapan. Salah satu tanggapan yang cukup menarik perhatian publik ialah tanggapan dari Ustaz Ahong.

Dalam utas yang diunggah di akun Twitternya pada Minggu (14/2/2021), Ustaz Ahong menjelaskan pandangan sejumlah mazhab dalam Islam terhadap anjing. Ia juga menyampaikan sebuah cerita tentang pertemuan seorang sufi dengan seekor anjing.

"Mayoritas ulama berpandangan bahwa semua bagian dari anjing, baik tubuhnya (bila basah) atau air liurnya, itu najis. Tapi mazhab Hanafi berpandangan, tubuh anjing itu tak najis, hanya air liurnya saja yang najis. Mazhab Maliki malah berpandangan semua bagian dari anjing itu suci," tulis Ustaz Ahong.

"Di Indonesia, karena kebanyakan menganut mazhab Syafii, sebagian masyarakat muslim menganggap tabu terhadap muslim lain yang memelihara anjing, kecuali misalnya anjing penjaga rumah, anjing pelacak, anjing gembala, dan anjing penjaga lahan. Itu hanya makruh, tidak sampai haram," lanjutnya.

Baca Juga:Wow, Pengusaha Tajir Wariskan Rp 69 M untuk Anjing Kesayangan

Cuitan Ustaz Ahong soal anjing (Twitter)
Cuitan Ustaz Ahong soal anjing (Twitter)

Ustaz Ahong lantas bercerita tentang pertemuan seorang Sufi dengan seekor anjing. Sufi tersebut ditegur seekor anjing karena sikapnya yang dianggap sombong.

Ia disadarkan oleh teguran anjing tersebut yang mengatakan bahwa najis dari air liurnya bisa disucikan, namun najis dalam hati susah dihilangkan.

"Sufi ternama Imam Abu Yazid al-Busthami juga pernah ditegur anjing karena dianggap sombong. Alkisah, Abu Yazid al-Busthami pernah menghindarkan jubahnya dari sentuhan anjing karena takut terkena najisnya. Anjing itu menyaut dengan bahasa isyarat atas sikap Abu Yazid," tulisnya.

"'Tubuhku kering dan tak akan menyebabkan najis padamu. Bila pun Anda khawatir terkena najis, Anda tinggal basuh 7 kali dengan air dan tanah, maka najis di tubuhmu itu akan hilang. Namun jika engkau mengangkat gamismu karena menganggap dirimu yang berbaju badan manusia lebih mulia, dan menganggap diriku yang berbadan anjing ini najis dan hina, maka najis yg menempel di hatimu itu tidak akan bersih walau kau basuh dengan 7 samudera'," tulisnya lagi.

"Imam Abu Yazid pun tersadar atas sedikit kesombongan yang terbesit di dalam hatinya,"sambungnya.

Baca Juga:Keji! Ustaz Yahya Waloni Akui Sengaja Tabrak Anjing karena Dianggap Najis

Ustaz Ahong lantas memberi jawaban terkait pertanyaan tentang hadis sahih yang menegaskan malaikat tak akan masuk ke rumah yang ada anjingnya.

Ia mengatakan,  menurut sebagian ulama, malaikat yang dimaksud adalah malaikat pembawa wahyu alias Malaikat Jibril.

"Ustadz, lalu gimana dengan hadis 'malaikat tidak tidak akan masuk rumah yang ada anjingnya ....' (HR Bukhari). Malaikat itu punya tugas macam-macam. Menurut sebagian ulama, malaikat yang dimaksud di sini adalah malaikat pembawa wahyu, yaitu Jibril," tulisnya.

"Sementara sekarang, wahyu sudah terputus, karena Nabi Muhammad sudah wafat. Artinya, untuk saat ini malaikat tetap bisa masuk rumah siapa pun yang di dalamnya ada anjing, apapun jenis anjingnya, anjing peliharaan, anjing pelacak, anjing penjaga lahan, dan sebagainya,"lanjutnya.

"Pesan utama dari utas ini, sekalipun kita mengikuti pendapat mazhab Syafii yg berkata anjing itu najis, tapi kita tak berhak menyakitinya apabila memang anjing itu tak melukai manusia atau hewan lainnya. Kita hanya boleh membela diri dari anjing yg menyerang kita. Wallahu a'lam," pungkasnya.

Tak hanya itu, Ustaz Ahong juga menyebutkan beberapa karakter baik dari anjing menurut Syekh Nawawi Banten. Dalam cuitannya Anjing diceritakan sebagai hewan yang memiliki karakter loyal, setia, serta mencerminkan beberapa sikap terpuji.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak