Ia mencatat, total ada sekitar 176 mobil baru yang telah dibeli oleh warga sebagai dampak dari ganti rugi lahan proyek. Hal itu belum termasuk pembelian mobil bekas. Bahkan dalam satu kepala keluarga ada yang membeli dua sampai tiga mobil sekaligus.
Sementara itu, Kades Sumurgenung Gianto menyinggung kelompok warga yang pro-kontra dengan pembebasan lahan kilang minyak.
Dia mengatakan, berbagai merk jenis kendaran mobil telah dibeli warga desanya dan kloter terakhir kelompok warga yang sebelumnya pro - kontra pembebasan lahan kilang sampai akhirnya tahap konsinyasi pengadilan negeri.
"Mereka yang videonya viral berkelompok mulai penolakan hingga pengambilan uang konsinyasi. Mereka warga kami dan pendukung saya di Pilkades," papar Gianto.
Baca Juga:Banyak Warga Tuban Mendadak Kaya Raya, Pertamina Buka Suara
Kilang minyak sempat ditentang pada 2019. Alasannya saat itu adalah warga merasa harga pembebasan lahan belum cocok.
Gianto menambahkan sekitar 280 warganya sebagai pemilik lahan terdampak pembangunan kilang Pertamina telah setuju lahanya di jual demi pembangunan proyek Nasional tersebut
"Semuanya warga Sumurgenung telah setujui lahannya dijual ke pihak Pertamina," ujarnya.