Sembari menunjukkan pesan WhatsApp dari siswanya, Eva mengungkap bahwa anak didiknya itu tak lagi ingin melanjutkan sekolah.
Bukan tanpa sebab, ternyata pilihan itu didasari karena dia sudah tak lagi punya uang untuk menyelesaikan tugas sekolah.
Pasalnya, siswa itu kini sudah bekerja membantu keluarga karena ayahnya tidak kuat lagi bekerja sepenuhnya guna memenuhi kebutuhan keluarga.
"Si siswa mengatakan tak mau lagi melanjutkan sekolah karena tak ada biaya untuk membeli kuota untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka. Maaf ya, Bu. Kalau ada salah sama ibu atau guru-guru lainnya Bu. Sampain ya Bu," bunyi pesan itu.
Baca Juga:Borong Mobil Mewah Berjemaah, Warga Tuban Sempat Tolak Kilang Minyak
Ema pun tak tinggal diam. Dia enggan siswanya merasa putus asa dengan mengatakan bahwa guru berharap dia masih melanjutkan sekolahnya.
"Saya membalas chat dengan mengatakan kami guru-guru sangat berharap dia melanjutkan sekolahnya. Tugas-tugas yang belum dikumpulkan bisa diangsur mengerjakan. Tak harus selesai seluruhnya, yang penting jangan sampai putus sekolahnya," balas Eva.
Keberadaan siswa yang mengaku berhenti sekolah karena harus ikut bekerja memenuhi kebutuhan keluarga itu mengundang rasa iba publik.
"Yang kaya begini. Mendiknas harus tahu kondisi di lapangan sebenarnya. Gak semua murid mampu," komentar MJ.
"Nyesek hati ini. Ya Allah semoga ada jalan terbaik buat adik ini. Bisa merasakan betapa sedihnya," balas Mbokne Bocah.
Baca Juga:Viral Pemuda Berseluncur di Bendungan, Publik: yang Terakhir Bukan Orang
"Bisa buatkan kumpulan donasi Bu. Siapa tahu yang jauh-jauh bisa bantu. Walaupun gak seberapa, tapi mudah-mudahan bisa membantu adeknya. Jangan sampai putus sekolah," timpal Savir Mutiara Wildan.
