BeritaHits.id - Beredar sebuah foto Gunung Gede Pangrango di media sosial. Foto tersebut memperlihatkan pemandangan indah Gunung Gede Pangrango.
Foto itu pun kemudian viral dan menjadi perbincangan publik. Awalnya, foto tersebut diunggah oleh akun Twitter Dinas LH DKI Jakarta.
Tiba-tiba foto milik Ari Wibisono tersebut mendapatkan komentar dari akun Twitter Arbain Rambey @arbainrambey.
Arbain Rambey berpendapat bahwa foto tersebut merupakan sebuah tempelan. Sebab menurutnya, tidak mungkin bisa mendapatkan foto Pangrango sebesar itu.
Baca Juga:Gunung Gede Pangrango Terlihat dari Jakarta, Wagub DKI Bilang Begini
"Ini foto tempelan. Untuk dapat Pangrango segede gitu, butuh tele panjang lalu motret dari jauh. Melihat perbandingan mobil depan dan belakangnya, jelas tak memakai tele panjang," ujarnya, dikutip Suara.com.
Usai ramai diperbincangkan, Jakarta Content Creator Comm pun membuat sebuah acara pelombaan fotografi.
Perlombaan bertajuk 'Jakarta Pangrango Photo Challenge' itu menyediakan hadiah uang sebesar Rp 500 ribu untuk 10 foto terbaik.
Persyaratan perlombaan itu pun mengalami beberapa perubahan. Awalnya, foto hanya boleh dimabil dari Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran.
Namun kemudian diubah menjadi foto boleh diambil di sudut manapun di Jakarta dengan menyebutkan lokasi pengambilan.
Baca Juga:Cerita Pendaki Gunung Lawu yang Tersesat Lalu Dituntun Burung Jalak
Peserta yang mengikuti perlombaan tersebut wajib menggunakan tagar #bukantempelan dan #jcccommunity.
Berdasarkan unggahan tersebut, foto hanya boleh diubah tone warna tanpa menambahkan objek foto.
Sementara itu, untuk periode unggah foto dapat dimulai pada 18-22 Februari 2021.
Klarifikasi Ari Wibisono
Dalam unggahan akun @jcccomunity, Ari Wibisono memberikan klarifikasi terkait foto Gunung Gede Pangrango.
Dirinya mengaku kecewa dengan penyebutan foto tersebut tempelan.
"Klarifikasi saya terkait foto Gunung Gede Pangrango di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran Jakarta Pusat yang saya kecewakan ada fotografer senior memberikan statement bahwa foto saya 'tempelan' Gunung Gede itu tempelan. Baik saya berkolaborasi dengan mas Rifky Widianto dengan memaparkan file asli jepretan saya. Hasil kerja keras dan mengabarkan kepada warga Jakarta tentang kondisi Jakarta Langit Biru," ujarnya.