BeritaHits.id - Ditonton 3 juta kali, video kocak yang merekam aksi tidak terduga emak-emak lawak menduetkan rekaman TikTok milik Jonathan End viral di media sosial.
Emak-emak tersebut sontak menyita perhatian karena memamerkan hamparan ladang ubi yang diakui bukan miliknya.
Terlebih lagi dia dengan tertawa mengatakan bahwa ladang ubi tersebut milik orang dan dia seringkali mengambilnya.
Video kocak yang telah disukai ratusan ribu orang tersebut dibagikan lewat jejaring TikTok @situmorangj pada Kamis (18/2/2021).
Baca Juga:Nyesek! Bawa TV Jumbo ke Gerbong KRL, Nasib Pria Ini Bikin Temannya Ngakak
Semula, video menampilkan Jonathan End yang memaparkan alasan antimainstream membeli saham. Bukan fundamental, dia mengaku membeli saham karena gedung perusahaan terlihat dari tempat tinggalnya.
Jonathan End lalu memperlihatkan kamera ke arah salah satu gedung menjulang tinggi di Jakarta yang sahamnya ikut dia beli.
Video kemudian dilanjutkan oleh emak-emak yang tampil percaya diri di depan kamera. Dia berlagak mirip Jonathan End tetapi benda yang dipamerkan berbeda.
Dia berdiri di tepian ladang yang asri dan ditumbuhi pepohonan. Tak lama berselang, dia menunjuk area yang disebutnya ladang ubi.
Bergaya bak Jonathan End, emak-emak tersebut lantas bicara bertanya apakah publik melihat ladang sebagaimana dia tunjuk. Hanya saja, kata-katanya unik dan mengocok perut.
Baca Juga:Viral Pemuda Berseluncur di Bendungan, Publik: yang Terakhir Bukan Orang
"Kamu lihat ladang itu, saya suka nyolong ubinya, itu punya orang, bukan punya saya," ungkapnya ketawa.
Video yang diduga dibuat bercanda tersebut menuai berbagai macam komentar. Reaksi publik tertawa saat melihat aksi emak-emak melawak itu.
Apalagi si emak-emak tertawa di videonya. Hal itu kata publik memancing reaksi bahagia serupa.
"Pas bilang 'saya suka nyolong ubinya' ngakak banget," komentar Febri Bima.
"Kok gue receh banget sih ibunya ngakak ikutan ngakak," balas Tiranissya.
"Jangan sampai yang punya ladang lihat ini," sahut warganet lain bercanda.
Untuk melihat video yang menorehkan belasan ribu komentar itu, klik di sini.