Alasan anak tersebut tak mau pulang, lantaran dirinya pernah dipukul oleh sang ibu menggunakan martil dan sapu. Bahkan sering kali bocah itu disuruh menimba air untuk mandi kedua orang tuanya. Jika melawan, ia akan ditendang.
Di video tersebut, terlihat bocah itu menceritakan penyiksaan yang dilakukan oleh kedua orang tua kandungnya.
Sambil menangis tersedu-sedu ia mengaku telah dipukul menggunakan martil hingga disuruh mencuri cabai.
"Dipukul pakai tangan, nanti kalau salah apa-apa kadang-kadang ditokok (dipukul di kepala: RED). Terus nanti kalau ada kerjaan macam betuli seng itu salah dipukul pakai martil, mamak di luar. Ambil cabai, kan mamak yang nyuruh ambil cabai di belakang punya orang," terang bocah itu.
Baca Juga:Aksi Sopir Taksi Kembalikan Dompet Penumpang yang Tertinggal, Terenyuh!
Tampak di video lainnya, ibu kandung dari bocah tersebut berteriak dan marah karena anaknya tak dilepas oleh Sri untuk pulang.
"Aku sudah nelantarkan dia delapan tahun, ini waktunya buat aku ngurusin dia. Biar kau tahu ya," teriak perempuan itu pada Sri.
Tak mau berlarut-larut, suami Sri kemudian menyuruh bocah itu untuk pulang bersama ibunya. Ia juga mengatakan pada si anak jika dipukul lagi, maka dirinya dan sang istri akan menjemput dan mengurusinya.
"Bawa, nanti dipukul lagi nanti wawak yang jemput, janji," kata suami Sri.
Namun karena takut, anak itu histeris saat ditarik oleh suami Sri dan diberikan kepada ibu kandungnya.
Baca Juga:Pesan Kue Ultah Ratusan Ribu ke Teman, Wanita Ini Miris Lihat Hasilnya
Sontak video pengakuan bocah yang kabur berjalan kaki hingga 20 kilometer karena takut disiksa orang tua kandungnya itu, menarik perhatian warganet yang merasa miris.