Disentil Soal Prostitusi Online Usai Razia PSK, Gibran: Banyak yang Open BO

"Sama sekalian nitip nego harga mas," kata warganet menimpali Gibran.

Rifan Aditya | Hernawan
Senin, 01 Maret 2021 | 10:39 WIB
Disentil Soal Prostitusi Online Usai Razia PSK, Gibran: Banyak yang Open BO
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka didampingi Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, saat memimpin razia pekat di sejumlah wilayah Kota Solo, Sabtu (27/2/2021), malam. [Suara.com/Budi Kusumo]

BeritaHits.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka beserta Kapolresta Surakarta Kompes Pol Ade Safri Simanjutak memimpin razia penyakit masyarakat (pekat) di wilayah Kestalan dan Gilingan, Surakarta pada Sabtu (27/2/2021) malam lalu.

Kabar tentang razia pekat yang menjaring 36 pekerja seks komersial (PSK) itu ikut dibagikan Gibran lewat jejaring Instagram miliknya sehingga langsung disambar berbagai komentar publik.

Menanggapi keluhan warga soal aktivitas-aktivitas yang dianggap meresahkan, Gibran oleh warganet diminta untuk mendalami kasus prostitusi online karena lebih banyak kasusnya.

Selain itu, menurut warganet operasi pekat sebagaimana dilakukan Gibran biasanya hanya akan bertahan dalam beberapa bulan lalu setelahnya pindah tempat dan kembali marak.

Baca Juga:Selain Persis, Gibran Minta Pasoepati Juga Dukung Bhayangkara Solo FC

Oleh pemilik akun @winarsuli, Gibran diberikan saran untuk mewajibkan jajarannya mengunduh aplikasi yang dianggap kerap dipakai untuk kegiatan prostitusi online yakni Michat.

Gibran Rakabuming Raka soal prostitusi (Instagram).
Gibran Rakabuming Raka soal prostitusi (Instagram).

"Mas Walkot. Monggo jajarannya disuruh sekalian download michat... Malah banyak dibandingkan dengan yang offline... Karena yang begini ini biasanya beberapa bulan ke depan hanya pindah tempat dari offline ke online. Eehh sama ganti harga juga deng Mas. Soalnya kalau online lebih tinggi harganya," tutur warganet itu.

Gibran menanggapi saran warganet tersebut dengan membenarkan bahwa saat ini memang tidak sedikit PSK yang open BO (booking) lewat daring. Oleh sebab itu, pihaknya mengaku akan mendalami lebih lanjut.

"Betul. Banyak yang open BO. Akan kami trace," timpal Gibran.

Jawaban Gibran disambar pujian dari warganet lainnya. Pasalnya, dia dinilai tanggap dalam merespons keluhan publik.

Baca Juga:Penampilan Anggun Kahiyang Ayu dan Selvi Ananda Saat Pelantikan Suami

"Keren mas Gibran paham juga open BO. Online lebih banyak memang mas daripada yang mangkal," kata Hen*****46.

"Mantap mas Gibran. Lebih mengerti cara sistem teknologi aman sekarang. Jadi lebih gampang untuk trace dan segera dibina untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," sahut And*******kh.

Meski begitu, beberapa warganet terpantau menimpali dengan bercanda. Mereka membahas soal harga PSK dan cara negosiasi.

"Sama sekalian nitip nego harga mas," kata Gal*******syh.

Gibran Razia PSK

Gibran dan Kapolresta Surakarta menjaring sebanyak 35 PSK. Operasi pekat menjadi perhatian Gibran. Bagaimana tidak, wali kota muda ini melihat sendiri geliat prostitusi dibalik razia malam.

"Ini sesuai keluhan masyarakat yang rumahnya berada di sekitar kawasan Stasiun Balapan di wilayah Kelurahan Kestalan. Ada beberapa aktivitas yang meresahkan. Akhirnya saya bersama pada bapak kapolres melakukan operasi pekat," ungkap Gibran.

Selain itu, Gibran yang memakai jaket warna kuning malam itu, kembali mengatakan, jika warga selama ini resah keberadaanya di sekitar Stasiun Balapan Solo, yang mangkal berlalu lalang keluar masuk kampung. 

Mereka para pekerja itu kebanyakan tidak atau bukan warga Solo, namun dari luar kota. Dengan adanya tersebut Gibran menjelaskan nantinya para PSK yang terjaring tersebut akan dilakukan pembinaan sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak