BeritaHits.id - Video kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau vaksinasi 500 seniman Jogja yang disambut tarian Petruk di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) beberapa waktu lalu masih menjadi sorotan.
Kali ini, komentar datang dari pakar ekonomi Rizal Ramli yang menyoroti sosok Jokowi dan Butet Kartaredjasa.
Sebagai informasi, Butet Kartaredjasa merupakan ketua PSBK yang sebelumnya juga sudah mengomentari tudingan publik yang mengidentikkan tokoh Petruk dengan Pinokio.
Rizal Ramli menduga, arah disambutnya Jokowi dengan tarian topeng Petruk tersebut merupakan sindiran. Sampai dia menyebut Butet sudah mulai jahil lagi.
Baca Juga:Viral Kakek Buta Jadi Muazin Masjid, Publik: Kami yang Sehat Malu
"Mbah-B: Itu cara sindiran wong Jogya. Sudah jelas arahnya. Itu parodi topeng Pinokio pakai tarian Jogja. Butet kok sudah mulai jahil lagi?" tulis Rizal Ramli di akun Twitter miliknya, Kamis (11/3/2021).
Rizal Ramli kemudian menyebut Jokowi semakin lama antara kata-kata dengan tindakan tidak kredibel.
"Mas Jokowi kok makin lama kata-katanya dan tindakan-tindakannya semakin lama semakin tidak kredible? Libur yang lama dulu lah biar benar," sambungnya.
Video Tarian Petruk
Rizal Ramli menyematkan video tarian topeng Petruk. Tarian itu ditampilkan oleh beberapa orang sembari berjalan.
Baca Juga:Heboh Akad Nikah Mewah di Bioskop, Publik Langsung Sedih Pas Bayangin Biaya
Tampak dalam video sekelompok Paspampres yang mengawal jalannya Jokowi. Jokowi berada di belakang rombongan penari bersama beberapa orang lainnya.
Untuk melihat videonya, klik di sini.
Butet Soal Tarian Petruk
Butet mengatakan, tarian tersebut diberinya judul "Petruk Divaksin". Dia mengaku memilih tarian dengan tokoh Petruk itu karena suka dengan koreografi dan musiknya, karya Pardiman dari Acapella Mataraman.
"Lucu, jenaka, gitu, jadi gerakan-gerakannya itu komikal," tutur Butet.
Putra seniman legendaris Bagong Kussudiardja itu pun menjelaskan kesamaan antara Jokowi dan Petruk.
"Ya pertama Petruk itu kan, satu, Punakawan ya dalam khazanah dunia pewayangan. Lucu, dan Pak Jokowi kan juga sering dimaknai sebagai Petruk -- rakyat kecil, punya komitmen untuk berjuang mensejahterakan kehidupan ini, jadi paslah karakter dari tokoh Punakawan ini, orang biasa yang suatu hari punya kesempatan untuk memimpin," terang Butet.
Dirinya pun mengungkapkan, saat disambut rombongan Petruk, Jokowi senang dan kepadanya, berkata, "Lucu, Mas. Tariannya lucu."
Merespons reaksi warganet soal Pinokio dan Petruk, Butet mempersilakan siapa pun memaknai seni dengan bebas, termasuk tarian Petruk yang menyambut Jokowi itu.
"Bolah boleh saja, mau diinterpretasikan apa saja. Kalau Petruk, faktanya memang hidungnya panjang. Itulah seni. Seni itu multitafsir," imbuhnya.