BeritaHits.id - Beredar sebuah video memperlihatkan seorang guru yang menjadi sasaran kemarahan perangkat desa. Video itu viral.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @manaberita, terlihat beberapa orang berkumpul di sebuah ruangan.
Mereka tampak berdebat bersama beberapa orang guru. Video berdurasi kurang lebih 4 menit itu diketahui telah beredar di grup WhatsApp.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pria yang memakai kemeja putih dan celana hitam. Dia bertanya kepada seorang guru yang ada di ruangan tersebut.
Baca Juga:Viral Video Kawanan Curanmor Gasak 3 Motor Dalam Semalam di Tanjung Duren
Diketahui, pertemuan itu terjadi di salah satu ruangan SMPN 1 Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pria berkemeja putih itu menanyakan maksud guru tersebut mengunggah sebuah video yang memperlihatkan jalanan rusak yang ada di desa.

Pria yang diduga sebagai aparat Desa Cijalingan itu merasa tidak terima guru tersebut mengunggah video yang memperlihatkan kondisi jalan desanya yang rusak.
Dia pun membentak saat menanyakan maksud dari video yang diunggah guru tersebut.
"Tujuannya apa? Kenapa posting di Facebook? Baca lagi! Ada Desa Cijalingan itu. Jangan nantang kamu, hah!" ujar pria itu.
Baca Juga:Viral Pria Tak Pakai Celana Masuk Toko HP, Kejar-kejar Pegawai Wanita
Dikutip dari Sukabumiupdate.com--jaringan Suara.com, permasalahan ini berawal dari guru bernama Eko mengunggah video yang memperlihatkan kondisi jalan desa yang rusak.
Dalam video tersebut, jalanan desa terlihat rusak dan berlubang. Di bagian lubang jalanan bahkan sampai ditanami pohon pisang oleh warga. Eko menyebut penanaman pohon pisang di jalan berlubang merupakan bentuk protes warga.
Dia pun kemudian mengunggah video itu ke Facebook. Akan tetapi, guru SMPN 1 Cicantayan malah kena semprot aparat Desa Cijalingan. Di akhir video, Eko pun meminta maaf dengan aparat desa yang tidak terima dan emosi.
Kepala Desa Cijalingan Didin Jamaludin membenarkan bahwa di video tersebut adalah aparatur desanya. Didin menyebut video itu direkam pada Rabu 10 Maret 2021 di SMPN 1 Cicantayan. Saat itu, Didin mengaku sedang ada pertemuan dengan Camat Cicantayan sehingga ia tak ada di lokasi.
"Di dalam video itu setidaknya ada BPD, LPMD, Karang Taruna, termasuk perangkat desa. Tujuannya ingin mengklarifikasi soal postingan di Facebook Pak Eko. Beliau adalah salah satu Guru di SMP Negeri di Cicantayan. Mungkin menurut rekan-rekan perangkat desa, postingan itu tidak etis dan tidak elok untuk diposting, apalagi oleh seorang guru," kata Didin, dikutip dari sukabumiupdate.com -- jaringan Suara.com.
Menurut Didin, apabila ada hal yang ingin disampaikan kepada pemerintah desa sebaiknya disampaikan langsung tanpa harus mengunggah di media sosial.
- 1
- 2