BeritaHits.id - Aliran Hakekok Balakasuta di Pandeglang, Banten menghebohkan publik. Aliran tersebut mewajibkan pengikutnya baik pria dan wanita mandi bersama tanpa mengenakan busana apapun.
Terungkapnya aliran tersebut berawal dari laporan masyarakat yang merasa resah dengan ritual yang sering dilakukan sejumlah orang.
Masyarakat kerap kali melihat sebanyak 16 orang pria dan wanita mandi bersama tanpa busana di penampungan air area kebun sawit PT GAL di Kecamatan Cigeulis, Pandeglang.
Berikut Suara.com merangkum 5 fakta mengejutkan di balik terungkapnya aliran Hakekok, Jumat (12/3/2021).
Baca Juga:Heboh! Muncul Aliran Sesat Hakekok, Polisi Periksa 16 Orang
1. Asal Usul Aliran
Pimpinan aliran Hakekok Balakasuta diketahui bernama A (52), warga Kampung Polos, Desa Waringin Kurung, Cimanggung, Pandeglang.
Ia mengaku mengetahui aliran tersebut berguru dari kedua orang tuanya secara langsung.
Adapun kedua orang tua A belajar aliran tersebut dari seseorang berinisial E asal Bogor yang tinggal di Pandeglang.
Dalam aliran tersebut meyakini berendam di rawa tanpa mengenakan busana bisa membersihkan diri dari segala dosa dan menjadikan mereka sebagai orang yang lebih baik.
Baca Juga:Ketua Sekte Sesat Pandeglang Kerap Menghilang di Hutan, Diduga Dalami Ilmu
2. Ajaran Sesat
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang, Abdul Ghaffar menegaskan aliran Hakekok Balakasuta merupakan ajaran sesat.
Pasalnya, keyakinan yang dianut oleh para pengikut aliran tersebut sudah melenceng jauh dari nilai keagamaan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
"Jelas itu menyimpang, udah terlalu jauh itu. Ritual seperti itu tidak dibenarkan karena idak sesuai dengan ajaran Rasulullah," kata Abdul.
3. Pimpinan Dibekuk
Pimpinan aliran Hakekok Balakasuta, A telah diamankan oleh kepolisian Resor Pandeglang.
Saat ini A masih menjalani pemeriksaan di kantor polisi mengenai aksi mandi bersama tanpa busana yang sering dilakukan pengikutnya.
"Betul saat ini sudah kami amankan dan mereka sedang menjalani pemeriksaan di Polres Pandeglang," ungkap Kapolres Pandeglang AKBP Hamam Wahyudi.
4. Pengikut Aliran Diperiksa
Tak hanya mengamankan pimpinan aliran, polisi juga mengamankan 16 orang pengikut aliran Hakekok Balakasuta pada Kamis (11/3/2021) pukul 10.00 WIB.
Adapun ke-16 orang yang diperiksa meliputi delapan orang laki-laki, lima orang perempuan, dan tiga anak-anak.
5. Sudah Pernah Dibina
Ketua MUI Pandeglang, Hamdi Ma'ani mengaku sudah mengetahui adanya aliran Hakekok Balakasuta tersebut.
Pihaknya juga sudah pernah melakukan pembinaan terhadap para pengikutnya, namun aliran tersebut kembali muncul.
"Memang sebenarnya sudah dibina oleh tokoh masyarakat, oleh MUI dan sudah kondusif. Namun kemarin muncul kembali di luar sepengetahuan kami," ujar Hamdi.
Setelah kemunculan kembali aliran tersebut, polisi langsung mengambil tindakan pengamanan terhadap para pengikut karena ditakutkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Ritual seperti itu adalah ritual yang tidak dibenarkan oleh agama dan harus dibina oleh kita," ungkap Hamdi.