Pesan Anton Medan Sebelum Wafat: Preman Diayomi, Penjahat Harus Dibasmi

Menurut Anton medan, preman jauh lebih baik dari penjahat

Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Selasa, 16 Maret 2021 | 10:32 WIB
Pesan Anton Medan Sebelum Wafat: Preman Diayomi, Penjahat Harus Dibasmi
Anton Medan meninggal dunia. [Dok.Antara]

Kala itu, ia merasa ketakutan dan berusaha mencari ketenangan dengan menjadi mualaf.

"Kenapa bisa tobat? Saag itu tahun 1982 ada penembakan misterius, teman saya di LP dibawa keluar tahu-tahu jadi mayat. Akhirnya saya pilih bertobat, tobat yang terbaik untuk saya," ungkapnya.

Anton merasa sudah lelah dengan kehidupannya dan ingin menjalani hidup secara normal. Akhirnya ia memutuskan untuk tobat dan memeluk agama Islam.

"Itu yang membuat saya tobat, menurut saya manusiawi. Saat itu saya ingin hidup normal. Tapi bagaimana? Apa yang mesti saya lakukan? Itulah yang membuat saya memilih menjadi Islam," tukasnya.

Baca Juga:Profil Anton Medan, Preman Insyaf Meninggal Dunia Sudah Siapkan Liang Lahat

Sekilas Mengenai Anton Medan

Anton Medan adalah mantan perampok dan bandar judi yang kini telah insaf. Ia menjadi Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sejak 2012.

Anton Medan memeluk agama Islam sejak 1992. Anton Medan mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang. Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta'ibin, Pondok Rajeg, Cibinong.

Banyak tuduhan-tuduhan yang diarahkan padanya seputar keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998. Anton Medan juga pernah masuk penjara sewaktu masih menjadi perampok dan bandar judi.

Anton mengaku dirinya semula merupakan penganut agama Buddha, lalu beralih ke Kristen dan akhirnya Islam.

Baca Juga:Anton Medan Ungkap Kehidupan Setelah Masuk Islam: Semua Ada Jawabannya

Sebelum masuk Islam, Anton dibesarkan di tengah-tengah politik gelap Indonesia. Itu selama pemerintahan Orde Baru Suharto ketika preman digunakan dalam politik, bisnis dan instansi pemerintah.

Pada tahun 1998, Anton Medan dijadikan kambing hitam untuk orkestrasi Kerusuhan Jakarta setelah tuduhan itu diam-diam dicabut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak