Korban Jiwa Kudeta Myanmar Berguguran, Sikap Wakil Rakyat di Asean Disorot

Aksi tenggang rasa terhadap Myanmar di kalangan parlemen Indonesia dinilai belum begitu terdengar.

Reza Gunadha | Aprilo Ade Wismoyo
Rabu, 17 Maret 2021 | 17:03 WIB
Korban Jiwa Kudeta Myanmar Berguguran, Sikap Wakil Rakyat di Asean Disorot
Suasana pemakaman Khant Nyar Hein, mahasiswa kedokteran berusia 17 tahun di Yangon, Myanmar (16/3/2021). [Foto/AFP]

Beberapa aktivis melakukan demostrasi sekala kecil di depan kedutaan Myanmar di Jakarta. Kelompok yang telah menunjukkan solidaritas di antaranya mencakup Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia dan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK).

Menurut penjelasan dari penggerak komunitas Jaringan Rakyat Miskin Kota, Gugun Muhammad, aksi solidaritas dilandasi pengalaman rakyat kecil perkotaan di Indonesia di zaman Orde Baru.

"Kasus penggusuran di masa Orde Baru itu betul-betul pahit, dalam arti pemerintahan dijalankan dengan militerisme keras dan tidak ada ruang untuk negosiasi," ujarnya.

"Semua hal dipaksakan, pikiran dan apapun maunya pemerintah. Ruang-ruang demokrasi untuk rakyat kecil hampir tidak ada. Jadi hampir dianggap tidak ada sama sekali, baik suara maupun eksistensinya." lanjutnya.

Baca Juga:PBB: Sebanyak 56 Demonstran Damai Myanmar Tewas selama Akhir Pekan

"Terus mereka juga mengalami kasus-kasus penggusuran, ditambah lagi kudeta militer. Militer yang memegang pemerintahan. Pasti situasinya akan bertambah sulit," jelas Gugun Muhammad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak