BeritaHits.id - Kabar seluruh wakil tim bulutangkis Indonesia yang dipaksa mundur dari kompetisi All England 2021 memicu kemarahan publik.
Tidak hanya salah satu pemain bulutangkis Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon saja yang menuntut protes, publik ramai-ramai meminta tanggung jawab BWF (Federasi Bulutangkis Dunia).
Dipantau beritahits.id dari linimasa Twitter, Kamis (18/3/2021) pagi, Tagar #BWFMustBeResponsible atau BWF Harus Tanggung Jawab menggema sampai menduduki jajaran Trending Topic Indonesia.
Sampai artikel ini ditulis, tagar BWF Harus Tanggung Jawab tersebut sudah menorehkan lebih dari 14 ribu cuitan.
Baca Juga:Dipaksa Mundur dari All England 2021, Tim Indonesia Layangkan Protes
Tidak hanya BWF Harus Tanggung Jawab saja, berbagai tagar seputar bulutangkis pun ikut menggema seperti All England, Save INA Athletes, Save Badminton, dan Shame On You.
Dalam hal ini, publik mengecam keras keputusan tim bulutangkis Indonesia yang dipaksa mundur dan menyebut hasil itu memalukan.
"Tidak tahu malu @bwedia.info. Tidak tahu malu ya All England 2021! Ini tidak adil. Ini membuktikan kalau anda tidak siap menghadiri acara ini. Ini yang anda sebut keadilan? Sial," ujar @ay*******08 murka.
"Menangis! Ayo guys sampai trending topic dunia. Atlet bulutangkis kita benar-benar butuh keadilan. Cuma ini yang bisa kita berikan sebagai pecinta bulutangkis, tapi percayalah itu sangat berarti bagi para atlet kami," tukas @Fa*******i_.
"Sekecewa itu gue. Maksudku ini sekelas All England kan? Ayo guys ini gak adil buat para atlet bulutangkis Indonesia. Gak tahu malu kamu All England," timpal @Pe*****rl.
Baca Juga:Terbentur Protokol Kesehatan, Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur
"Perjalanan puluhan jam cuma dipermalukan di mata dunia. Sejarah yang sangat memalukan di turnamen bulutangkis tertua sedunia. Kamu harus tanggung jawab BWF! @bwmedia," sahut @dh******nw.
"Sumpah tega banget BWF. Katanya turnamen tertua, tapi seperti baru pertama ngadain saja," kata @al******na.
Tim Indonesia Dipaksa Mundur All England 2021
Seluruh wakil tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari kompetisi All England 2021 gegara salah satu penumpang yang berada di dalam satu pesawat dengan tim Indonesia dinyatakan positif Covid-19 saat terbang dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021).
Hal ini memicu protes keras dari salah satu pemain bulutangkis Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon. Ia merasa kecewa dengan keputusan Federasi Bulutangkis Dunia, BWF, yang dianggapnya tak adil terhadap tim dari Indonesia.
Pasalnya, seluruh anggota tim telah dinyatakan negativ covid-19 namun tetap diminta mundur oleh All England 2021.
Sejatinya, Indonesia mendaftarkan 14 atlet di ajang ini. Namun dua pemain yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Tommy Sugiarto mundur dengan alasan masing-masing.
Gregoria terpaksa mundur karena tengah dibekap cedera ringan pada paha kanannya. Sementara Tommy Sugiarto yang merupakan atlet non-pelatnas, mundur karena masalah pribadi.
Dari ke-12 atlet yang dikirim PBSI, tunggal putra menurunkan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Sementara ganda putra mengirim tiga wakil yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Sementara dari sektor ganda putri, Indonesia cuma mengirim satu wakil saja melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Hal serupa juga dilakukan sektor ganda campuran yang cuma mengirim Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
BWF Menyesal Gagal Bantu Tim Indonesia
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyesal atas nasib buruk yang menimpa tim Indonesia di All England 2021. Mereka tidak dapat memberi solusi adil bagi skuad Merah Putih yang dipaksa mundur dari turnamen bulutangkis tertua di dunia tersebut.
Seluruh wakil Indonesia baik atlet, ofisial, maupun tenaga pendukung diharuskan mundur dari All England 2021 oleh pemerintah Inggris.
Melalui email dari National Health Service (NHS), mereka diminta melakukan isolasi mandiri selama 10 hari karena sempat menaiki pesawat di mana salah satu penumpangnya dinyatakan positif Covid-19.
BWF lewat keterngan resminya mengaku menyesal dengan apa yang terjadi. Namun mereka dan Panitia All England 2021 disebut tidak bisa berbuat apa-apa lantaran regulasi itu merupakan wewenang pemerintah Inggris.
"Sementara kami menyesali konsekuensi yang tidak menguntungkan ini, BWF dan Badminton England akan terus mengikuti semua protokol yang disyaratkan oleh Pemerintah Inggris dan otoritas kesehatan setempat untuk memastikan keselamatan semua peserta," tulis BWF.
BWF memastikan ALl England 2021 akan tetap bergulir pasca insiden ini. Seluruh pemain yang dijadwalkan berjumpa wakil-wakil Indonesia dipastikan melaju dengan kemenangan walk over (WO).