IG All England Hilang, Publik: Atlet Dijegal, Jempol Netizen Indo Bertindak

"Kawal teroooos," tulis warganet dikutip BeritaHits.id.

Dany Garjito
Sabtu, 20 Maret 2021 | 12:15 WIB
IG All England Hilang, Publik: Atlet Dijegal, Jempol Netizen Indo Bertindak
IG All England Hilang, Publik: Atlet Dijegal, Jempol Netizen Indo Bertindak. (instagram.com/ina_badminton)

BeritaHits.id - Akun Instagram resmi All England hilang, publik menduga hal tersebut adalah ulah netizen Indonesia. Hilangnya akun IG All England official digadang-gadang merupakan buntuk dipaksa mundurnya tim bulu tangkis Indonesia.

Sepertinya boleh dikatakan bahwa bukan netizen Indo kalau masih diam saja melihat atlet kebanggaan diperlakukan tidak adil. Lha wong netizen +62 sudah dinobatkan sebagai pengguna media sosial paling tidak ramah kok.

Bibit-bibit badai kemarahan netizen Indonesia sebenarnya sudah terbentuk saat mereka membombardir kolom komentar Instagram BWF dan All England.

Kekinian akun resmi All England @allenglandofficial hilang dari Instagram, diduga karena ulah netizen Indonesia.

Baca Juga:Viral Jembatan Rp 200 Juta tapi Bentuknya Bikin Warganet Geleng Kepala

Ketika BeritaHits.id mencoba membuktikan, ternyata hingga artikel ini dibuat pada Sabtu siang (20/3/2021), halaman profil @allenglandofficial tidak ada atau dengan keterangan "Pengguna tidak ditemukan".

IG All England Hilang, Publik: Atlet Dijegal, Jempol Netizen Indo Bertindak. (instagram.com/ina_badminton)
IG All England Hilang, Publik: Atlet Dijegal, Jempol Netizen Indo Bertindak. (instagram.com/ina_badminton)

Respons warganet

Foto tangkapan layar yang menunjukkan akun IG All Englang hilang dibagikan ulang oleh akun Instagram @ina_badminton. Warganet pun meninggalkan banyak respons di kolom komentar.

"Bagus.. Ini namanya 'Bersatu Kita Teguh'.." tulis warganet.

"The power of netizen +62 wkwk," tulis warganet.

Baca Juga:Viral Aksi Pemuda Buang TV ke Sungai Demi Konten Bikin Publik Meradang

"Kawal teroooos," tulis pengguna Instagram yang lain.

"Bukti kalau warga Indonesia mengamalkan sila Pancasila ketiga: persatuan Indonesia," komentar lainnya.

NOC Tunggu Permintaan Maaf BWF karena Lukai Hati Masyarakat Indonesia

Tim Indonesia untuk All England 2021 saat tiba di Birmingham, Inggris, Sabtu (13/3/2021) siang waktu setempat.
Tim Indonesia untuk All England 2021 saat tiba di Birmingham, Inggris, Sabtu (13/3/2021) siang waktu setempat.

Ketua Umum National Olympic Committee (NOC), Raja Sapta Oktohari menunggu permohonan maaf federasi bulutangkis dunia (BWF) karena sudah menyakiti masyarakat Indonesia karena insiden di All England 2021. Raja Sapta menyebut sejauh ini Indonesia belum menerima permintaan maaf secara resmi.

Raja Sapta merasa geram karena ada indikasi lepas tanggung jawab setelah sebagian besar wakil Indonesia di All England diharuskan melakukan karantina selama 10 hari, karena satu pesawat dengan orang yang terpapar virus corona.

Usai adanya pengumuman itu, perwakilan Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021. Bahkan, perlakuan tidak sebagaimana mestinya diberikan seperti jalan kaki dari lokasi ke tempat menginap hingga tak boleh menggunakan lift.

Tentunya kejadian ini, menurut Okto, melukai hati masyarakat Indonesia. Sejauh ini, BWF belum melayangkan permintaan maaf secara resmi.

"Sampai hari ini BWF belum minta maaf karena telah melukai perasaan masyarakat Indonesia. Yang sudah dilakukan mereka adalah minta maaf atas ketidaknyamanan, jadi bukan minta maaf," kata Raja Sapta saat jumpa pers secara virtual, Jumat (19/3/2021).

"Ini melukai masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat badminton Indonesia yang notabene fanbase badminton di dunia," sambungnya seperti dikutip BeritaHits.id dari Suara.com.

Menganggap ini adalah masalah yang serius, NOC tidak hanya mau sampai dengan permintaan maaf saja.

Mereka berencana akan membawa masalah ini ke Pengadilan Arbitrase Internasional (CAS) atau penyelesaian sengketa melalui pihak ketiga yang dianggap netral.

"Kami melihat BWF sangat tidak profesional. Kami sudah komunikasi dengan PBSI, Kemenpora, Kemenlu, Federasi Badminton Asia. Kami akan teruskan skandal ini ke Arbitrase Internasional," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak